Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya George Weah, satu-satunya pesepak bola yang sukses menjadi presiden sebuah negara, untuk saat ini. Weah menjadi Presiden Liberia dengan mengumpulkan 61,5 persen suara dari 98,1 persen surat suara pada pemilihan presiden putaran kedua.
Namun, rekor Weah itu bisa putus seiring keinginan mantan penyerang nakal Liverpool, El Hadji Diouf, terjun ke dunia politik. Weah merupakan inspirasi Diouf untuk menjadi Presiden Senegal mendatang.
"Saya siap untuk mengubah keadaan di negara saya. Saya menyukai politik, dan saya ingin mengubah keadaan di Senegal," kata Diouf seperti dikutip dari
Marca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keinginan Diouf untuk menjadi orang nomor satu di negaranya tergolong berani. Pasalnya, selama menjadi pesepakbola, perjalanan kariernya penuh kontroversi. Dirinya selalu menjadi bintang di surat kabar karena polemik.
Di masa lalu, Diouf dituduh melakukan penyerangan dan dihukum karena mengemudi tanpa lisensi. Pria kelahiran Dakar itu juga pernah digambarkan sebagai 'tikus selokan' oleh Neil Warnock pada tahun 2011.
 El Hadji Diouf dikenal kontroversial saat menjadi pesepakbola. (AFP PHOTO/OLLY GREENWOOD) |
Berbeda dengan George Weah yang pembawaannya terlihat lebih tenang. Ia bahkan pernah menyabet trofi Pemain Terbaik FIFA dan Ballon d'Or 1995.
Dengan kondisi itu, sebagian orang khawatir terhadap niatnya menjadi Presiden Senegal. Namun, Diouf menyatakan dia adalah pria yang berbeda dan jauh lebih bijak.
"Selama bertahun-tahun saya hanya memikirkan sepak bola, tapi sekarang saya memiliki keluarga dan negara yang harus diurus," ucap Diouf.
 El Hadji Diouf hanya meraih satu gelar Piala Liga bersama Liverpool. (AFP PHOTO / PAUL BARKER) |
"Saya membuat keputusan pindah ke dunia politik, karena saya tahu orang-orang mendukung saya dan, mengharapkan saya untuk mengubah keadaan," Diouf menambahkan.
Diouf memulai karier profesionalnya di Perancis bersama Sochaux. Namun, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di Inggris selama 12 tahun seperti bersama Liverpool, Sunderland, Bolton Wanderers, hingga Leeds United.
Dengan catatan 24 gol dari 70 laga bersama timnas, Diouf dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola Senegal.
"Saya bersedia membantu, karena saya ingin berubah menjadi tentara bagi anak-anak muda," Diouf menuturkan.
(bac)