Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Inggris pesta gol ke gawang
Panama pada laga kedua Grup G
Piala Dunia 2018 di Stadion Nizhny Novgorod, Minggu (24/6). Sebuah senjata baru membuat The Three Lions bisa pesta gol saat melawan Panama.
Inggris bermain spektakuler saat melawan Panama. Tim asuhan Gareth Southgate mampu unggul 5-0 di babak pertama lewat dua gol Harry Kane, dua gol John Stones dan satu gol Jesse Lingard.
Pesta gol Inggris ditutup lewat gol ketiga Kane di babak kedua, tepatnya pada menit ke-62. Sebuah gol yang membuat Kane memuncaki daftar top skor Piala Dunia 2018 dengan lima gol melewati torehan empat gol Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas kertas Inggris memang pantas diunggulkan atas Panama di laga ini. Tapi, keberhasilan Inggris mencetak lima gol tanpa balas di babak pertama memunculkan fakta menarik. Skuat The Three Lions punya senjata baru di Piala Dunia 2018.
 Skema bola mati menjadi andalan timnas Inggris di Piala Dunia 2018. (REUTERS/Ivan Alvarado) |
Senjata baru timnas Inggris adalah skema permainan bola mati. Empat dari enam gol yang dicetak Inggris ke gawang Panama berawal dari bola mati. Menariknya, dua gol Kane ke gawang Tunisia di laga pertama juga berawal dari sepak pojok.
Dengan demikian enam dari delapan gol yang sudah dicetak Inggris dari dua pertandingan Grup G berawal dari bola mati, baik penalti, sepak pojok, dan umpan tendangan bebas.
Dua gol Inggris yang tercipta melalui permainan terbuka dari dua laga Grup G adalah ketika Lingard membobol gawang Panama lewat tendangan jarak jauh dan ketika Kane tidak sengaja membelokkan tendangan Ruben Loftus-Cheek saat melawan Panama.
Bukti apik skema bola mati Inggris terlihat ketika John Stones mencetak gol keduanya ke gawang Panama. Gol bermula ketika Kieran Trippier memberi umpan pendek kepada Jordan Henderson yang kemudian mengirim umpan lambung ke Kane.
[Gambas:Video CNN]Seperti sudah terencana dengan matang, Kane kemudian mengirim umpan sundulan ke Raheem Sterling yang sudah menunggu di mulut gawang Panama. Meski sundulan Sterling kemudian diblok kiper Jaime Penedo, Stones sukses memanfaatkan bola rebound untuk menggetarkan gawang Panama.
Dengan memiliki Kane di lini depan dan dua bek dengan postur tinggi, John Stones serta Harry Maguire, pantas kiranya timnas Inggris mengandalkan bola-bola udara untuk mencetak gol. Tapi, fakta itu menjadi sedikit aneh karena timnas Inggris sebelum Piala Dunia 2018 jarang mencetak gol lewat bola-bola mati.
Sebelum Piala Dunia 2018 digelar, Inggris hanya satu kali mencetak gol lewat skema bola mati, yakni ketika Gary Cahill membobol gawang Nigeria pada laga uji coba di Stadion Wembley, London, 2 Juni 2018. Selebihnya, Inggris hanya mencetak gol lewat permainan terbuka.
 Harry Kane sedang dalam penampilan terbaiknya di Piala Dunia 2018. (REUTERS/Carlos Barria) |
Mencetak gol lewat bola-bola mati sejauh ini membuahkan hasil positif untuk Inggris di Piala Dunia 2018. Meski demikian, ujian sesungguhnya bagi Inggris di babak grup baru akan terjadi ketika melawan Belgia di Stadion Kaliningrad, 29 Juni mendatang.
Namun, setidaknya sejauh ini Inggris sudah menampilkan permainan yang cukup memiliki pola. Mengandalkan 3-5-2, Southgate sukses mengadaptasi formasi yang dipopulerkan Antonio Conte bersama Chelsea.
Southgate sukses membuat Kyle Walker berperan sebagai salah satu dari tiga bek tengah bersama Stones dan Maguire di belakang. Pemilihan Ashley Young di kiri dan Trippier di kanan juga sangat penting.
Young dan Trippier untuk sementara mampu menjalankan tugas paling berat di timnas Inggris, yakni naik-turun di posisi sayap. Stamina luar biasa harus dimiliki seorang pemain sayap dalam formasi 3-5-2, karena kedua pemain itu akan terus membantu serangan sekaligus pertahanan sepanjang laga.
Inggris juga beruntung memiliki Kane yang sedang dalam performa terbaiknya. Bomber Tottenham Hotspur itu mampu mencetak lima gol dari lima tembakan
on target di Piala Dunia 2018.
(ptr)