Jakarta, CNN Indonesia -- Kiper timnas Denmark
Kasper Schmeichel mendapat gelar Man of The Match usai kalah melawan
Kroasia di babak 16 besar
Piala Dunia 2018 lewat adu penalti. Baginya, itu terasa aneh.
Schmeichel tampil gemilang di sepanjang pertandingan, termasuk saat adu penalti. Namun pada akhirnya ia harus merelakan tiket perempat final ke tangan Kroasia. Di balik kekecewaan itu, Schmeichel justru terpilih sebagai man of the match.
"Ini perasaan yang aneh. Ada kekecewaan yang sangat banyak tapi juga kebanggaan yang besar pada penampilan kami. Kami punya peluang dan kami adalah tim yang lebih baik di paruh kedua," ucapnya, dikutip dari situs resmi FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang Piala Dunia 2018, Schemichel menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak, yakni 21 buah.
Pada pertandingan melawan Kroasia, Schmeichel juga tampil luar biasa dengan menggagalkan penalti gelandang Kroasia Luka Modric di menit 116. Pada babak tos-tosan, putra dari eks kiper legendaris Manchester United Peter Schmeichel ini juga menggagalkan dua penalti dari Milan Badelj dan Josip Pivaric.
 Kasper Schmeichel menggagalkan penalti pemain Kroasia Milan Badelj. ( REUTERS/Damir Sagolj) |
Nahas,
hattrick penyelamatan Schmeichel belum cukup memberi kemenangan bagi tim Dinamit. Tendangan Christian Eriksen, Lasse Schone, dan Nicolai Jorgensen digagalkan oleh kiper Kroasia Danijel Subasic. Denmark pulang dengan skor penalti 2-3.
"Saya telah memainkan banyak pertandingan dan [laga dengan] penalti. Saya mengikuti intuisi saya, seperti yang saya rasakan saat ini dan sayangnya itu tidak cukup," imbuh kiper Leicester City itu.
 Luka Modric melakukan tendangan penalti yang digagalkan Kasper Schmeichel. ( REUTERS/Jason Cairnduff) |
Ia tak mau menganggap eksekutor Denmark yang gagal sebagai biang kekalahan Denmark.
"Semua yang cukup berani berdiri dan mengambil penalti adalah pahlawan. Tim ini luar biasa. Tim yang membuat saya bangga sudah menjadi bagiannya."
"Kami akan kembali. Penting untuk mengingat perasaan semacam ini dan menggunakanya di masa yang akan datang," ujar Schmeicel.
Pelatih timnas Denmark Age Hareide menyebut kekalahan itu sebagai bentuk kebrutalan dalam sepakbola.
"Tiga pemain terbaik kami gagal melakukan penalti hari ini. Saya merasa menyesal kepada Kasper dan semua anggota skuat. Tapi itulah yang bisa terjadi dalam penalti, dan ini adalah brutalitas dalam sepakbola," tuturnya.
 Kiper timnas Kroasia Danijel Subasic juga tamil luar biasa dengan memblok tiga penalti Denmark. ( REUTERS/Jason Cairnduff) |
Terpisah, Luka Modric mengaku kecewa gagal menceploskan bola ke jala Schmeichel di babak perpanjangan waktu. Padahal, ia sudah mempelajari cara mengalahkan sang Man of the Match.
"Laga ini sangat panas dan sangat sulit dijalani. Terasa berat bagi saya yang gagal mengeksekusi penalti karena saya mempelajari bagaimana mencetak gol ke gawang Schmeichel sepanjang pagi," ucap Modric.
(ptr)