Jakarta, CNN Indonesia -- Istora Senayan Jakarta tak lagi angker buat Tontowi Ahamad/Liliyana Natsir setelah mereka sukses meraih juara ganda campuran di Indonesia Open 2018.
Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini di partai final mengalahkan wakil Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-17, 21-8 dalam durasi 38 menit, Minggu (8/7).
Sebenarnya, kemenangan Owi/Butet di Indonesia Open kali ini jadi yang kedua setelah pertama kali meraihnya 2017 lalu. Namun, Indonesia Open 2017 tidak digelar di Istora Senayan karena tengah direnovasi dan turnamen bergeser ke Jakarta Convention Center (JCC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun saya enggak pikirkan, tetap kepikiran. Sudah berapa kali main di Istora tapi enggak pernah menang," ucap Butet usai pertandingan.
 Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir merayakan gelar juara di Indonesia Open 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Indonesia Open 2018 ini juga menjadi penampilan terakhir Butet yang memutuskan untuk pensiun usai Asian Games 2018, Agustus mendatang. Gelar ini menjadi catatan manis di pengujung karier Butet.
"Senang sekaligus sedih juga karena kemungkinan ini terakhir saya main di Indonesia Open. Senang bisa kasih gelar dan mitos Istora angker sudah tidak dibahas lagi. Sudah lewat, sudah dibayar lunas," ungkapnya.
 Untuk kali pertama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut gelar juara di Istora Senayan.(CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Kemenangan Owi/Butet atas wakil Malaysia itu sekaligus memperpanjang
head to head kedua pasangan menjadi 10-1.
Semua strategi yang diterapkan selama pertandingan berjalan dengan baik untuk bisa memetik kemenangan.
"Akhirnya setelah sekian lama main di Istora kami bisa menang. Pertama sempat tegang banyak suporter. Tapi di dam hati saya ada keyakinan menang karena pola permainan bisa kami terapkan," ujar Owi.
(vws)