ANALISIS

Belgia vs Inggris Berpotensi Lebih Menarik dari Laga Final

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jul 2018 09:57 WIB
Perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 antara Belgia vs Inggris di Stadion Saint Petersburg, Sabtu (14/7), tidak akan kalah dengan laga final.
Perebutan tempat ketiga antara Belgia vs Inggris bisa lebih menarik dibanding final Piala Dunia 2018. (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 antara Belgia vs Inggris di Stadion Saint Petersburg, Sabtu (14/7), tidak akan kalah dengan laga final yang mempertemukan Prancis vs Kroasia di Stadion Luzhniki.

Demi gengsi kedua tim, baik Belgia dan Inggris akan menurunkan kekuatan terbaiknya. Tidak seperti saat di fase grup di mana kedua tim memilih memainkan pemain pelapis.

Di laga ketiga Grup G itu Belgia tidak memainkan kapten Eden Hazard, Jan Vertonghen, Vincent Kompany, gelandang Axel Witsel, hingga striker Romelu Lukaku. Inggris juga hanya menurunkan Jordan Pickford dan bek John Stones sebagai pemain inti, selebihnya pelapis seperti Marcus Rashford, Fabian Delph atau Phil Jones.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertarungan pemain-pemain pelapis itu pun berakhir untuk kemenangan Belgia setelah Adnan Januzaj membobol gawang Pickford pada menit ke-51. Sekaligus meloloskan Belgia sebagai juara Grup G.

Pertandingan nanti menjadi kesempatan bagi Belgia memperbaiki rapor di Piala Dunia dengan meraih posisi ketiga di tahun ini. Pencapaian terbaik Belgia di turnamen empat tahunan ini peringkat keempat pada edisi 1986.

Timnas Inggris akan tampil habis-habisan melawan Belgia demi posisi kedua terbaik di Piala Dunia.Timnas Inggris akan tampil habis-habisan melawan Belgia demi posisi kedua terbaik yang pernah mereka miliki di Piala Dunia. (REUTERS/Dylan Martinez)
Hasil serupa juga diharapkan Inggris. The Three Lions ingin menebus kegagalan di semifinal usai kalah 1-2 dari Kroasia. Peringkat ketiga juga akan menjadi pencapaian terbaik Inggris setelah menjadi juara Piala Dunia 1966.

Sebelumnya Inggris pernah mencapai babak semifinal pada edisi 1990 di Italia. Sayangnya saat itu Inggris kalah adu penalti dari Jerman. Di perebutan tempat ketiga Inggris kembali kalah 1-2 dari tuan rumah Italia.

Untuk memenangi laga ini kedua tim harus memainkan permainan terbuka, terutama Inggris. Tim asuhan Gareth Southgate juga pasti akan belajar dari kesalahan di semifinal, untuk tidak bermain bertahan lagi, terlebih lagi setelah dalam posisi unggul.

Dengan memiliki barisan serang mumpuni seperti Romelu Lukaku, Eden Hazard, Dries Mertens, hingga Kevin De Bruyne, The Red Devils sudah pasti akan menggempur Inggris.

Timnas Belgia memiliki sebagian besar pemain yang berkarier di Inggris, salah satunya Eden Hazard.Timnas Belgia memiliki sebagian besar pemain yang berkarier di Inggris, salah satunya Eden Hazard. (REUTERS/Lee Smith)
Inggris juga pasti akan meladeni permainan lawannya ini. Karena bertahan sama saja bunuh diri dan bisa menggagalkan ambisi mereka finis di posisi ketiga.

"Ini peluang untuk memiliki hasil terbaik kedua yang pernah kami punya, dan kesempatan bagi pemain mendapatkan medai," ujar Southgate dikutip dari ESPN.

Akan tetapi kondisinya akan berbeda jika Inggris tidak tampil dengan kekuatan penuh, sementara Belgia sebaliknya. Maklum, selain memiliki waktu pemulihan lebih panjang usai melawan Prancis, Rabu (11/7) dini hari WIB, Belgia juga tidak memiliki pemain yang cedera.

Sementara Inggris baru saja melakoni pertarungan panjang selama 120 menit melawan Kroasia pada Kamis (12/7) dini hari WIB. Ditambah lagi beberapa pemainnya harus keluar lapangan dengan tertatih-tatih seperti Kieran Trippier. Harry Kane juga disebut-sebut tidak dalam kondisi bugar sejak babak 16 besar.

Wingback Inggris Kieran Trippier diragukan tampil melawan Belgia karena cedera saat menghadapi Kroasia.Wingback Inggris Kieran Trippier diragukan tampil melawan Belgia karena cedera saat menghadapi Kroasia. (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
"Kami hanya memiliki dua hari pemulihan, dan saya yakin beberapa dari anak-anak tidak akan mampu berada di sana [melawan Belgia]," ucap Southgate.

"Saya akan benar-benar terkejut jika Trippier ada di sana. Young juga, jadi kami akan membuat perubahan. Tetapi saya akan menilai mereka sebelum menentukan tim," Southgate menambahkan.

Duel Pemain-pemain Liga Inggris

Tidak akan ada rahasia di antara skuat Inggris dan Belgia untuk laga ini, kecuali strategi dari masing-masing pelatih. Maklum, sebagian besar (13 pemain) dari 23 pemain belgia yang dibawa ke Piala Dunia 2018 mencari nafkah dengan bermain di Liga Primer Inggris.

Kondisi itu sudah tentu membuat setiap pemain dari Belgia dan Inggris sudah mengetahui kelebihan dan kekuatan lawannya.

Striker Man United Marcus Rashford (kiri) bisa berduel kembali dengan Thibaut Courtois dari Chelsea.Striker Man United Marcus Rashford (kiri) bisa berduel kembali dengan Thibaut Courtois dari Chelsea. (REUTERS/Marko Djurica)
Terlebih lagi, baik pemain Belgia dan Inggris ada yang berada di satu klub. Sebut saja Eden Hazard, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld yang bersama Kane, Danny Rose, Dele Alli, Kieran Trippier di Tottenham Hotspur.

Atau Romelu Lukaku dan Marouane Fellaini yang satu klub dengan Ashley Young, Jones, Jesse Lingard, dan Marcus Rashford di Manchester United. Kompany dan Kevin De Bruyne juga bersama-sama dengan Stones, Kyle Walker, Raheem Stering, dan Fabian Delph di Man City.

Belgia vs Inggris Berpotensi Lebih Menarik Dibanding Final
Satu hal yang paling dinanti adalah bagaimana pemain dari kedua tim mengontrol emosi ketika berduel dengan rekannya di klub. Atau pertarungan pemain yang memiliki rivalitas di klub, seperti Lingard atau Rashford di Man United dengan De Bruyne dan Kompany di Man City.

Patut diingat, Belgia kini dilatih Roberto Martinez yang memiliki karier selama enam musim di Liga Primer Inggris. bek Inggris John Stones adalah salah satu pemain yang pernah menjadi anak didik Martinez di Everton.

Demi Sepatu Emas Piala Dunia 2018

Belgia vs Inggris di Saint Petersburg nanti rupanya tidak saja demi tempat ketiga Piala Dunia 2018, tetapi juga penghargaan Sepatu Emas.

Harry Kane untuk sementara berada di barisan terdepan dalam perebutan gelar top skor Piala Dunia 2018.Harry Kane untuk sementara berada di barisan terdepan dalam perebutan gelar top skor Piala Dunia 2018. (REUTERS/Matthew Childs)
Masing-masing striker dari kedua tim kini tengah dalam perburuan gelar top skor. Sampai dengan saat ini penyerang Inggris Harry Kane berada di puncak klasemen daftar top skor Piala Dunia 2018 dengan torehan enam gol, sementara Romelu Lukaku dari Belgia menguntit di bawahnya dengan catatan empat gol.

Di turnamen tahun ini baik Kane maupun Lukaku sama-sama absen di satu pertandingan, ketika kedua tim bertemu di laga terakhir Grup G.

Melakoni babak gugur, keran gol Lukaku praktis berhenti. Pemain 25 tahun itu belum lagi mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir.

Romelu Lukaku menjadi pesaing terdekat Harry Kane untuk meraih Sepatu Emas.Romelu Lukaku menjadi pesaing terdekat Harry Kane untuk meraih Sepatu Emas. (REUTERS/Grigory Dukor)
Sedangkan Kane lebih beruntung. Sukses mencetak lima gol di babak grup kapten timnas Inggris itu masih bisa menambah golnya ketika membobol gawang Kolombia di babak 16 besar.

Hanya saja, seluruh gol yang dicetak Lukaku di Piala Dunia 2018 ini terjadi melalui proses permainan terbuka. Sementara separuh dari gol yang dilesakkan Kane berasal dari tendangan penalti.

Jika Lukaku bisa menyamai pencapaian gol sampai turnamen ini berakhir dan tidak ada pemain lain yang menjadi pesaing, maka penghargaan Sepatu Emas akan ditentukan melalui assist yang diciptakan para pemain itu.

Berdasarkan komposisi kedua tim, pertandingan ini layak berada di final. Untuk hal ini Lukaku lebih unggul karena sudah memberikan satu assist untuk gol Belgia. Hanya saja, apabila masih ada kesamaan dalam jumlah gol dan assist, Sepatu Emas akan diberikan kepada pemain dengan jumlah menit bermain yang lebih sedikit. (sry/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER