Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
timnas Belgia Roberto Martinez menyabut anak asuhnya layak meraih juara ketiga, yang merupakan prestasi terbaiknya sepanjang keikutsertaan di
Piala Dunia, karena tetap berjuang meski mengalami kelelahan.
"Kami mencoba mengendalikan permainan, namun memang kami sedikit kelelahan," ucapnya, dikutip dari
Marca.
The Reds Devils menjadi juara ketiga di Piala Dunia 2018 usai mengalahkan Inggris 2-0 di Stadion Saint Petersburg, Sabtu (14/7). Belgia unggul melalui gol Thomas Meunier dan Eden Hazard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertandingan itu, Belgia kalah dalam hal penguasaan bola dengan persentase 43 persen berbanding 57 persen milik Inggris. Selain itu, Belgia juga kalah dalam hal
shot on goal, yakni 4 berbanding 5.
 Bintang timnas Belgia Eden Hazard mencetak satu gol ke gawang Inggris. ( REUTERS/Toru Hanai) |
Salah satu momen dimana Belgia nyaris kebobolan adalah ketika Eric Dier bermain umpan satu-dua dengan Marcus Rashford. Saat tinggal berhadapan dengan Thibaut Courtois, Dier melambungkan bola melawati sang kiper, namun bola keburu disapu Toby Alderweireld sebelum masuk gawang.
Sebelum laga perebutan juara tiga, Belgia bertanding melawan Prancis di babak semifinal pada 10 Juli. Sementara, Inggris bertanding di semifinal melawan Kroasia pada 11 Juli.
 Thomas Meunier jadi pemain ke-10 Belgia yang mencetak gol di Piala Dunia 2018 sekaligus menyamai rekor Italia dan Prancis. ( REUTERS/Dylan Martinez) |
Namun demikian, Martinez menyebut bahwa anak-anak asuhnya bermain baik secara kolektif. Hasilnya, penguasaan permainan dan peluang-peluang yang lebih sedikit dari Inggris pun tetap bisa menghasilkan kemenangan.
"Kami bekerja sebagai sebuah tim untuk meraihnya, yang ternyata luar biasa," ucapnya.
"Para pemain melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai sukses dan mereka layak," imbuh dia.
Selain meraih juara ketiga, Martinez menyebut kerja keras timnya juga berbuah rekor manis. Yakni, 10 pemainnya berhasil mencetak gol dalam satu edisi Piala Dunia. Pencapaian ini sama dengan yang dibuat Prancis pada Piala Dunia 1982 dan Italia pada 2006.
"Kami punya 10 pemain yang mencetak gol. Kami sudah mengalahkan rekor yang dibuat Prancis dan Italia, dan para pemain punya wrisan yang akan bertahan bertahun-tahun," tutur mantan pelatih Everton ini.
(nva)