Jakarta, CNN Indonesia -- Kekalahan dari
Belgia pada perebutan peringkat ketiga
Piala Dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Sabtu (14/7), menunjukkan
Inggris masih butuh belajar banyak di turnamen besar seperti Piala Dunia.
Timnas Inggris hanya mampu menduduki peringkat empat Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Belgia 0-2. Ini adalah kali kedua Inggris kalah dari Belgia, setelah ditundukkan The Red Devils 0-1 di babak grup.
Ini adalah kali pertama Inggris kalah hingga tiga kali di putaran final Piala Dunia. Menariknya, dua kekalahan yang dialami Inggris di Piala Dunia 2018 terjadi ketika melawan Belgia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Timnas Inggris bermain buruk saat dikalahkan Belgia pada perebutan peringkat ketiga. (REUTERS/Dylan Martinez) |
Finis posisi keempat di Piala Dunia 2018 bukan bencana bagi timnas Inggris, melainkan sebuah prestasi cukup luar biasa. Tidak ada yang memprediksi Inggris bisa melangkah ke babak semifinal Piala Dunia 2018 mengingat banyaknya pemain minim pengalaman di sepak bola internasional.
Penampilan timnas Inggris sempat memunculan euforia luar biasa. Para suporter Inggris sangat percaya diri The Three Lions bisa merebut gelar Piala Dunia untuk kali pertama sejak 1966, dengan jargon 'Football's Coming Home' digaungkan.
Melihat penampilan Inggris di dua laga terakhir, saat kalah dari Kroasia di semifinal dan Belgia di perebutan peringkat ketiga, tepat kiranya jika Harry Kane dan kawan-kawan hanya menempati posisi keempat di Piala Dunia 2018.
Inggris, khususnya manajer Gareth Southgate, terlalu naif untuk mempertahankan strategi yang sama saat dikalahkan Belgia. Pelatih 47 tahun itu tidak mampu bersikap dinamis, terus meyakini formasi 3-5-2 yang diterapkan bisa membuat Inggris menjadi juara dunia.
Southgate seperti tidak memiliki Rencana B, C, atau D. Mantan bek Aston Villa terlihat tidak memiliki variasi strategi. Belgia pun dengan mudah mengalahkan Inggris tanpa susah payah untuk kali kedua di Piala Dunia 2018.
 Belgia menang mudah atas Inggris di perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2018. (REUTERS/Sergio Perez) |
Sejak awal ada ketakutan Southgate akan terlalu memaksakan formasi 3-5-2 sepanjang turnamen. Tidak ada inovasi permainan yang ditunjukkan Inggris selama Piala Dunia 2018.
Kalah KualitasLaga Belgia vs Inggris pada perebutan peringkat ketiga terbilang berjalan membosankan meski Meunier mencetak gol cepat pada menit keempat. Di babak pertama penonton di Stadion Saint Petersburg seperti melihat sekumpulan pemain bintang yang hanya memamerkan kemampuan berlari dan mengumpan.
Belgia memilih untuk menunggu di belakang ketika sudah unggul cepat. Inggris memiliki shot on target di babak pertama (3), tapi serangan The Three Lions terlihat tidak berbahaya. Sedangkan Belgia hanya melakukan dua
shot on target, tapi lebih mengancam pertahanan Inggris.
 Timnas Inggris terlalu memaksakan formasi 3-5-2 di Piala Dunia 2018. (REUTERS/Dylan Martinez) |
Perbedaan kualitas semakin terlihat di babak kedua. Serangan Inggris sempat lebih agresif di babak kedua, tapi lagi-lagi kualitas yang kurang bagus membuat tim asuhan Southgate gagal mencetak gol.
Peluang terbaik Inggris terjadi ketika Eric Dier tinggal berhadapan dengan kiper Thibaut Courtois. Namun, Dier memilih untuk mencungkil bola. Bek Belgia Toby Alderweireld tampil luar biasa dengan menyapu bola sebelum melewati garis gawang.
 Eric Dier gagal memanfaatkan peluang di babak kedua melawan Belgia. (REUTERS/Dylan Martinez) |
Secara keseluruhan permainan Inggris sangat buruk. Hal itu dikarenakan para pemain pelapis The Three Lions kalah kualitas dari Belgia. Kalah kualitas itu terlihat di semua lini, terutama di belakang.
Gol Belgia yang dicetak Meunier dan Hazard menunjukkan betapa lemahnya lini pertahanan Inggris ketika menghadapi lawan yang memiliki lini depan kreatif, cepat, dan tajam.
Selain kalah kualitas, para pemain Inggris juga kalah pengalaman dari Belgia. Hampir 80 persen skuat Belgia di Piala Dunia 2018 sudah memiliki pengalaman bermain di Piala Dunia.
(ptr)