Palembang, CNN Indonesia -- Manajemen
Sriwijaya FC (SFC) meminta maaf atas ulah suporter mereka merusak Stadion Gelora Sriwijaya di komplek Jakabaring Sport City (JSC) jelang
Asian Games 2018.
Pada Sabtu (21/7), suporter Sriwijaya FC merusak kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring usai timnya dipermalukan Arema FC 0-3. Kejadian bermula usai Arema sukses menecetak gol ketiga di menit ke-76. Sebagian suporter yang berada di tribune utara sontak melepas kursi penonton dan kemudian melempar ke lapangan lintasan sintetis atletik.
"Pertama-tama kami menyesalkan dan kami minta maaf dengan seluruh pihak. Kami berharap ke depan komunikasi dengan JFC bisa lebih baik," kata Sekretaris Umum Sriwijaya FC Ahmad Haris kepada
CNNIndonesia.com pada Rabu (25/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya komunikasi kami dengan JSC itu bagus dan tak ada masalah sama sekali. Hanya mungkin pada masa mendatang lebih intens dan saling mengingatkan," katanya menambahkan.
Berdasarkan pengamatan CNNIndonesia.com , proses pemulihan kursi di stadion tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini. Sekitar 40 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan untuk membantu Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan setempat dan pengelola JSC memperbaiki kerusakan yang ada.
 Perbaikan Stadion Jakabaring akibat ulah suporter SFC dilakukan oleh berbagai pihak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Kami turut membantu, orang kami juga ada digabungkan ke pemprov juga. Sama-sama menyelesaikan, kami harap pekan depan beres semua," ucap Ahmad.
"Untuk para suporter, kami harap bisa sadar bahwa itu adalah stadion bertaraf internasional dan punya mereka juga. Kalah menang biasa, belum kiamat kok. Degradasi juga tidak," ucapnya melanjutkan.
Sementara itu Sekretaris PT JSC Mirza Zulkarnain Mursalin sangat menyayangkan kejadian tersebut. Kendati begitu, ia juga menganggap kejadian itu sebagai suatu tantangan untuk masa mendatang.
 Suporter melakukan perusakan kursi Stadion Jakabaring setelah SFC kalah 0-3 dari Arema FC. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi) |
"Kami harus mempelajari kejadian kemarin, supaya tidak hanya pemulihan tapi juga melakukan tindakan preventif. Kami berkomunikasi juga dengan SFC," ujar Mirza.
"Kami butuh bersama-sama SFC duduk bareng dengan suporter juga karena Jakabaring ini punya Sumatra Selatan. Dan Sumatra Selatan milik bangsa kita juga," ujarnya kembali.
Sedangkan Kazidam II/Sriwijaya Herdiyana Prabudi yang bertanggungjawab atas pengerahan pasukan TNI di stadion itu, mengabarkan perbaikan di sana sudah mencapai 90 persen. Kursi, pungkas dia, sudah terpasang semuanya.
"Yang hilang dan rusak sudah dipasang sama PU Provinsi, tinggal menyesuaikan dengan warna di sana. Pada Kamis (26/7) hanya tinggal mengecat kursi. Sebetulnya pekerjaan tidak begitu berat karena di bagian selatan itu dikerjakan provinsi, sedangkan tentara bagian utara tentara," tutur Herdiyana.
"Kami terjun karena Jakabaring akan digunakan event internasional. Kami juga akan membantu pengamanan Asian Games 2018 karena nanti bakal banyak tamu asing. Mudah-mudahan kerusakan seperti ini jangan sampai terjadi lagi, karena ini menyangkut nama baik bangsa," tuturnya lagi.
(sry)