China dan Jepang Berbagi Gelar Kejuaraan Dunia 2018

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Minggu, 05 Agu 2018 20:35 WIB
Tuan rumah China dan Jepang berbagi masing-masing dua gelar di Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2018, sementara satu gelar juara diraih Carolina Marin dari Spanyol.
Li Junhui/Liu Yuchen meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cina dan Jepang berbagi titel Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2018. Jepang kategori ganda wanita dan tunggal pria sedangkan China menyabet di kategori ganda campuran dan tunggal pria.

Di kategori ganda wanita, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara sukses mengalahkan rekan senegara mereka, Yuki Fukushima/Sayaja Hirota, pada laga final di Nanjin China, Minggu (5/8). Matsumoto/Nagahara menang dalam tiga set yang sangat ketat, 19-21, 21-19, dan 22-20.

Jepang kembali mendapat tambahan medali emas di sektor tunggal putra. Pebulutangkis nomor enam dunia, Kento Momota berhasil menaklukkan nomor tiga dunia asal China, Shi Yuqi dengan skor 21-11 dan 21-13.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momota menjadi tunggal pria Jepang pertama yang berhasil meraih titel di Kejuaraan Bulutangkis Dunia dengan kemenangan itu. Gelar ini juga menjadikan titik kebangkitan baginya setelah absen selama setahun di bulutangkis.

Kento Momota menjadi tunggal pria pertama Jepang yang meraih gelar juara di Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2018. (Kento Momota menjadi tunggal pria pertama Jepang yang meraih gelar juara di Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2018. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Momota sebelumnya dihukum federasi bulutangkis Jepang pada 2016 karena kedapatan terlibat mengikuti judi ilegal sehingga membuatnya gagal berpartisipasi di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Tuan rumah China meraih gelar juara melalui ganda campuran yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Mereka mengalahkan rekan senegara yang merupakan unggulan kedua dunia, Wang Yilyu/Huang Dongping dalam dua set langsung 21-17 dan 21-19.

China menambah emas kedua mereka berkat kemenangan ganda pria, Li Junhui/Liu Yuchen atas ganda Jepang, Takeshi Kamura/Li Junhui dalam dua set 21-12 dan 21-19.

Satu-satunya gelar yang lepas yang diraih selain China dan Jepang di kategori tunggal wanita. Titel juara itu berhasi disabet pebulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin. Peringkat ketujuh dunia itu sukses menaklukkan peringkat kedua dunia asal India, Pusarla V. Sindhu, dalam dua set langsung 21-19 dan 21-10.

Marin juga mencetak sejarah menjadi tunggal wanita pertama dari Spanyol yang sukses meraih tiga titel juara di ajang itu. Ia sebelumnya sukses meraih juara dua kali beruntun pada 2014 dan 2015.

Sementara itu, Indonesia harus puas hanya dengan meraih satu-satunya medali perunggu yang dipersembahkan ganda Putri Gryesia Polii/Apriyani Rahayu. Greysia/Apriyani tersingkir di semifinal usai dikalahkan ganda Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dalam dua set, 12-21 dan 21-23.

"Kami minta maaf karena kami main tidak seperti ekspektasi masyarakat Indonesia, pengurus PBSI, pelatih, bahkan ekspektasi diri kami sendiri. Kami coba untuk introspeksi kekurangan kami, jadi juara memang harus melewati banyak tahap," ucap Greysia dalam rilis resmi yang diterima CNNIndonesia.com. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER