ASIAN GAMES 2018

Hampir Sepekan, Distribusi Tiket Asian Games Belum Sempurna

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Kamis, 23 Agu 2018 14:48 WIB
Pendistribusian tiket Asian Games 2018 belum juga sempurna meski pelaksanaan multi-cabang terbesar di Asia edisi ke-18 ini sudah berjalan hampir satu pekan.
Ilustrasi antrean tiket Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendistribusian tiket Asian Games 2018 belum juga sempurna meski pelaksanaan multi-cabang terbesar di Asia edisi ke-18 ini sudah berjalan hampir satu pekan.

Lima hari setelah Asian Games 2018 dibuka, pendistribusian tiket pertandingan masih kacau. Banyaknya tiket ganda bertebaran, calo tiket, sampai sulitnya masyarakat untuk membeli tiket pertandingan cabang olahraga yang digelar.

Kekacauan sebenarnya sudah terjadi sebelum Asian Games edisi ke-18 ini dibuka secara resmi pasa 18 Agustus lalu. Seperti yang terjadi pada pertandingan Timnas Indonesia U-23 saat melawan Taiwan dan Palestina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, yang diketahui banyak calo berkeliaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat juga dibuat kesulitan untuk membeli tiket melalui online. Sebab, sistem yang dimiliki salah satu perusahaan penjual tiket online itu tak mampu menampung lonjakan animo masyarakat yang ingin membeli tiket.

Sedangkan untuk membeli secara langsung di loket tiket pun harus antre dan berjuang menghindari para calo yang berusaha mencari keuntungan pribadi.

Antrean tidak saja terjadi saat pembelian tiket pertandingan Asian Games 2018, tetapi juga ketika penukaran tiket online.Antrean tidak saja terjadi saat pembelian tiket pertandingan Asian Games 2018, tetapi juga ketika penukaran tiket online. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGCOC) bahkan harus menunjuk salah satu online penjualan tiket lain untuk membantu memperlancar proses distribusi tiket ke penonton. Ditambah dengan penjualan offline melalui loket tiket yang ada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sampai pop up store yang ditunjuk resmi oleh INASGOC.

Di upacara pembukaan Asian Games yang mendapatkan banyak pujian dari banyak pihak itu justru menjadi tercoreng lantaran banyak yang mengeluhkan profesionalisme penjualan dan pengaturan distribusi tiket.

Pasalnya, banyak penonton yang sudah membeli tiket justru tidak mendapatkan tempat duduk sesuai nomor kursi seperti yang tertera di tiket. Pemilik tiket resmi itu kemudian terpaksa menyaksikan pertunjukan yang berdurasi sekitar dua jam tersebut dengan berdiri di tribune.

Masalah lain muncul ketika laga final final bulutangkis tim beregu putra digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8). Penonton yang sudah antre membeli tiket sejak subuh, harus kembali bersabar saat mau masuk ke Istora.

INASGOC mengklaim tiket ganda hanya terjadi saat upacara pembukaan Asian Games 2018.INASGOC mengklaim tiket ganda hanya terjadi saat upacara pembukaan Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Beberapa dari penonton bahkan tidak bisa masuk venue pertandingan karena ditahan volunteer yang menyebut stadion sudah penuh meski sudah membeli tiket resmi.

Di lain sisi, kerelaan masyarakat mengantre demi membeli tiket pertandingan membuat INASGOC menambah titik penjualan di setiap lokasi pertandingan yang buka sejak pukul 7 pagi setiap harinya. Panitia berkomitmen memastikan transaksi secara luring tersebut semudah, senyaman, dan sesingkat mungkin.

Panitia menjadikan Pintu 7 Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai titik penjualan tiket festival. Tiket cabang olahraga di area tersebut dan pembelian secara langsung dapat dilakukan di hari yang sama dengan hari pertandingan.

Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan INASGOC, Francis Wanandi, ketika dikonfirmasi mengakui adanya tiket ganda. Namun, tiket ganda itu hanya terjadi di upacara pembukaan Asian Games 2018.

Pemilik tiket resmi tidak bisa masuk ke dalam Istora Senayan untuk menyaksikan final bulutangkis beregu putra karena venue dianggap sudah penuh.Pemilik tiket resmi tidak bisa masuk ke dalam Istora Senayan untuk menyaksikan final bulutangkis beregu putra karena venue dianggap sudah penuh. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Saat ini INASGOC tengah menyempurnakan kembali sistem penjualan tiket online. Itu diperlukan supaya tidak ada lagi penjualan tiket offline melalui loket tiket di sekitar area GBK.

"Makanya sekarang kami larinya ke online semua supaya tidak ada kejadian seperti halnya tiket-tiket ganda itu. Sekarang saya belum dengar ada tiket ganda selain di opening ceremony. Kami menghindri semua itu, kursi-kursi sudah dikunci," kata Francis melalui sambungan telepon.

Terkait tidak berimbangnya kapasitas venue dengan jumlah tiket yang dikeluarkan seperti yang terjadi di final tim beregu putra bulutangkis, Rabu (22/8), Francis mengatakan kemungkinan itu terjadi lantaran ada orang-orang yang memakai tanda pengenal berakreditasi memanfaatkannya untuk menonton pertandingan.

Begitu juga dengan banyaknya calo-calo tiket. Francis menambahkan, semua sistem pembelian tiket akan dialihkan menggunakan sistem online untuk menghindari kehadiran calo tiket.

"Itu juga sedang kami sempurnakan lagi, jangan sampai orang-orang yang punya akreditasi memakai kursi penonton. Kalau ada online, harusnya tidak ada calo lagi. Penonton tidak usah tukar tiket, jadi nanti tinggal di-scan. Sekarang sistemnya sudah mulai rapih, sudah 90 persen, tinggal disempurnakan lagi di kami. Pasti kami juga tidak mau ada kejadian seperti ini lagi," terang Francis. (sry/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER