Jakarta, CNN Indonesia -- Panah nomor individu Indonesia mencetak sejarah di
Asian Games 2018. Merah Putih memecahkan rekor dengan memastikan medali di nomor itu untuk kali pertama setelah kemenangan Diananda Choirunisa atas Lei Chien-Ying di semifinal dengan skor 7-3, di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Kamis (23/8).
Sukses Diananda ke final memastikan dirinya meraih perak di Asian Games 2018. Di final, ia akan menghadapi jago panah asal China, Zhang Xinyan pada 28 Agustus demi menyabet medali emas.
Pasalnya, wakil-wakil dari Indonesia di nomor individu putra dan putri memang sebelumnya tak pernah meraih satu pun medali di pesta olahraga multicabang se-Asia tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Diananda Choirunisa saat mempersembahkan medali emas pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Raihan medali Indonesia di cabor panahan tersebut selalu didapatkan di nomor beregu recurve pada Asian Games.
Terakhir Indonesia mendapat medali perak pada Asian Games 1994 di Hiroshima di nomor beregu recurve putri. Adalah trio srikandi Indonesia, Dahliana, Rusena Gelanteh, dan Purnama Pandiangan.
Medali emas saat itu diraih tim China, He Ying, Lin Sang, dan Wang Xiaozhu. Sedangkan perunggu diraih tim Korea Selatan.
Tim beregu recurve putra Indonesia juga pernah mendapatkan perak pada Asian Games 1982 di New Delhi. Saat itu tim tersebut dierkuat Tatang Ferry Budiman, Suradi Rukimin, dan Donald Pandiangan yang notabene ayah dari Purnama Pandiangan.
Indonesia kali pertama mendapat medali Asian Games di cabor panahan tepatnya pada edisi 1978. Adalah trio Adang Adjidji, Siddak Jubadjati, dan Donald Pandiangan yang mempersembahkan emas pada event di Bangkok tersebut.
Sementara itu, Diananda sebelumnya pernah meraih tiga emas pada SEA Games 2013 dan 2017. Satu emas diraih di nomor individu recurve putri pada SEA Games di Kuala Lumpur, sementara dua lagi di nomor beregu pada ajang di Kuala Lumpur dan Naypyidaw Myanmar.
(nva)