Jakarta, CNN Indonesia -- Peraih medali perunggu
Asian Games 2018, Pevi Permana meniti jalan berliku hingga akhirnya ia bisa menjadi atlet skate board profesional.
Pevi meraih medali perunggu pada nomor park. Jauh sebelum Pevi sukses mempersembahkan medali, Pevi meniti jalan yang berliku demi jadi atlet skate board profesional.
"Saya sempat mengalami patah tangan kiri dan hal itu saya diamkan hingga tiga hari karena takut sama orang tua."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Awal main skate board] tidak diizinkan, sehingga saya harus titip papan skate board ke warung dekat sekolah," ucap Pevi mengenang.
 Pevi Permana pernah menyembunyikan patah tangan yang disebabkan oleh latihan skate board. (ANTARA FOTO/INASGOC/M N Kanwa) |
Perjuangan Pevi terhadap skate board sangat berliku. Namun Pevi sukses membuktikan bahwa skate board bisa jadi salah satu jalan meraih sukses.
"Skate board telah memberikan banyak hal bagi saya. Mulai dari rumah, mobil, dan jalan-jalan keluar negeri."
"Saya sudah mendapatkan kontrak dari brand sejak 2005. Ada gaji dan bonus. Bila berhasil jadi juara di suatu kompetisi, maka saya juga mendapat bonus disamping gaji. Pertama dapat kontrak Rp750 ribu dan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga sekarang," ujar Pevi.
Asian Games Akan Buat Skate Board Makin BerkembangPevi menilai skate board akan makin dilirik setelah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang multi event seperti Asian Games dan Olimpiade.
"Saya yakin setelah ini akan lebih baik dan lebih maju lagi. Saya berharap skate park yang sudah dibangun jangan sampai disia-siakan."
"Bila perkembangan skate board lebih maju, maka insya allah emas [di ajang multi event] bisa ada di tangan," tutur pria kelahiran 1988 ini.
Pevi mengakui bahwa momentum Asian Games juga turut berdampak padanya. Sebelumnya, ada banyak orang yang belum tahu bahwa Pevi adalah atlet skate board profesional yang sudah berprestasi di level dunia.
"Ada tetangga yang tahu saya kerja biasa meskipun sering melihat saya bergaul dengan anak-anak skate board. Namun setelah Asian Games, semua jadi lebih mengetahui," ujar pria asal Bandung ini.
Pevi yang sudah menginjak usia 30 tahun ini belum tahu kapan dirinya akan pensiun. Bagi Pevi, skate board adalah salah satu olahraga yang durasi usia atletnya tidak bisa diukur dengan jelas.
"Tony Hawk masih bermain hingga 60 tahun," ujar Pevi.
(bac)