Cikarang, CNN Indonesia -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia diharuskan segera menemukan sosok pelatih yang tepat untuk
Timnas Indonesia jelang
Piala AFF 2018 pada 8 November - 15 Desember mendatang.
Hal itu diungkapkan Kurniawan Dwi Yulianto yang menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia ketika berhadapan dengan timnas Mauritius dalam laga uji tanding.
"Idealnya harus cepat ditentukan pelatih kepala. Dua bulan waktu begitu cepat karena tidak terasa. Bersyukur kita punya Timnas Indonesia U-23. Seperti sekarang tinggal ditambah pemain senior. Kerangkanya ada di Timnas U-23," kata Kurniawan usai kemenangan 1-0 Tim Merah Putih atas skuat The Dodo di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini PSSI masih menunggu jawaban dari Luis Milla terkait perpanjangan kontrak yang telah diajukan. Kontrak Luis Milla bersama Timnas Indonesia habis setelah Asian Games 2018.
 Kurniawan Dwi Yulianto (kedua dari kanan) ketika menghadiri konferensi pers jelang pertandingan persahabatan Timnas Indonesia melawan timnas Mauritius. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
PSSI untuk sementara waktu menunjuk tiga mantan pemain Timnas Indonesia Primavera untuk mengisi kursi pelatih, yakni Bima Sakti, Kurniawan, dan Kurnia Sandy serta eks-pelatih Tim Garuda Danurwindo untuk menangani Boaz Solossa dan kawan-kawan pada laga uji coba melawan Mauritius.
Setelah menjalani pengalaman perdana di kursi asisten pelatih Tim Garuda, Kurniawan tidak bernafsu mempertahankan statusnya namun mengaku siap jika mendapat kepercayaan.
"Saya tidak berpikir untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF. Buat saya kalau ada panggilan timnas apapun itu bentuknya saya selalu siap. Sebagai pemain [saya] sudah rasakan gagal bawa gelar. Di karier pelatih ingin bawa gelar," ungkapnya.
Timnas Indonesia rencananya akan menjalani agenda uji tanding dengan Myanmar dan Hong Kong pada Oktober sebelum berlaga di Piala AFF 2018.
(nva/ptr)