Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, menjadi satu dari deretan nama kandidat pelatih
Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Menanggapi rumor tersebut, Widodo pilih fokus meneruskan lisensi kepelatihan A-Pro AFC yang sedang diikutinya.
Kepada
CNNIndonesia.com Widodo mengaku sudah mendengar rumor dirinya menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia dari media. Namun, sampai saat ini ia menanggap hal itu hanya rumor yang tidak perlu dipikirkan.
"Hanya kabar, hanya isu saja itu. Saya tidak memikirkan itu [isu ke Timnas Indonesia) dulu lah, kan saya juga sednag ikut kursus kepelatihan lisensi A-Pro," kata Widodo melalui sambungan telepon, Kamis (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Widodo mengatakan dirinya tidak akan menanggalkan kursus kepelatihan Lisensi A-Pro semata demi melatih Timnas Indonesia.
Apalagi, kesempatan untuk mengikuti lisensi A-Pro di Indonesia bukan hal yang mudah. Butuh waktu lama dan pengorbanan untuk bisa mendapatkan lisensi A-Pro tersebut.
"Mungkin sudah tidak bisa [jadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF]. Lisensi A-Pro tidak bisa ditinggal. Kan kita belum tahu kapan lagi ada ini [lisensi A-Pro], beruntung bisa di Indonesia, biasanya di luar negeri nanti makan waktu lagi. Ini saja hampir 1,5 tahun untuk ambil A-Pro," jelas Widodo.
 Luis Milla belum memberikan kepastian terkait statusnya untuk memperpanjang kontrak di Timnas Indonesia atau tidak. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
Lisensi kepelatihan A-Pro yang diikuti Widodo dimulai sejak Februari 2018 dan berakhir April 2019. Selama mengikuti prosesnya, setiap peserta tidak diperbolehkan untuk mangkir dari setiap sesi modul pembelajaran.
"Tidak boleh ditinggal, dua hari aja [absen] gugur sudah. Kalau waktunya tidak bertepatan [dengan waktu pelatihan] mungkin bisa. Tapi kan Desember bertepatan modul ke empat saya di Spanyol. Piala AFF Desember juga. Saya berangkat tanggal 7-17 Desember," terangnya.
Selain Widodo, 23 nama pelatih papan atas Indonesia lain juga diketahui mengikuti kursus kepelatihan lisensi A-Pro. Sebut saja, Rahmad Darmawan, Kurniawan Dwi Yulianto, Aji Santoso, Jacksen F Tiago, dan Indra Sjafri.
"Ke Spanyol itu bagian dari rangkaian A-Pro. Pelatih yang lain yang ikut A-Pro berangkat juga. Sementara ini saya hanya fokus di A-Pro. Klub juga kan otomatis karena sebelum ambil A-Pro saya sudah di klub," ungkap Widodo.
Lebih lanjut, Widodo yang juga mantan pelatih Timnas Indonesia U-21, enggan memberikan pendapat tentang Luis Milla selama melatih skuat Merah Putih.
"
No comment, nanti jadi polemik sesama pelatih. Tanya saja hal itu sama pengamat sepak bola," ucap Widodo.
Kesibukan di Bali UnitedSelain fokus kursus kepelatihan, Widodo juga sibuk menjadi pelatih Bali United. Saat ini, klub berjulukan Serdadu Tridatu berada di peringkat ketiga dalam klasemen sementara Liga 1 dengan perolehan 35 poin.
Poin Bali United sama dengan Bhayangkara FC dan Persib yang berada di perigkat pertama dan kedua.
 Widodo C. Putro sibuk menangani Bali United selain mengejar Lisensi A-Pro. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) |
"Secara garis besar kami harus tetap fokus untuk lebih tinggi lagi [peringkat klasemen Liga 1]. Pemain terus meningkatkan kualitas individu baik taktik, teknik, kondisi mereka. Kalau secara individu bagus, ke tim pengaruhnya besar," ujar Widodo.
Dalam lima pertandingan terakhir, Bali United mencatat empat kali menang dan satu kali kalah. Kendati tampil cukup baik, Widodo tak mau besar kepala.
"Ini [catatan pertandingan] kan berkembang terus dari hari ke hari dan waktu ke waktu. Kami selalu berusaha menampilkan penampilan terbaik," ujarnya melanjutkan.
Berikutnya Bali United bakal berkunjung ke markas PS Barito Putera pada 18 September. Widodo menyadari Barito Putera memiliki tim yang sangat bagus.
"Kami menyiapkan strategi lawan Barito. Apalagi ada seorang Jacksen [F. Thiago, pelatih Barito Putera] yang berpengalaman di Indonesia. Kondisi tim bagus, [Stefano] Lilipaly bisa kembali lagi bersama tim setelah kemarin dipanggil Timnas Indonesia," tutur Widodo.
"Target sisa musim kemarin disampaikan Pak Yabes [Tanuri, CEO Bali United] itu tetap 10 besar, eksis di papan atas. Tapi kami bisa lihat target itu tercapai atau tidak kalau sudah di akhir kompetisi," tuturnya kembali.
(bac/jun)