Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter
Timnas Indonesia Syarif Alwi membantah kabar
Luis Milla meminta gaji yang tinggi untuk kembali melatih Timnas Indonesia jelang
Piala AFF 2018.
Menurut dokter yang akrab disapa Papi itu Milla bukan tipe pelatih yang banyak mau. Syarif membantah kabar yang menyebut pelatih asal Spanyol itu jual mahal untuk kembali menangani Timnas Indonesia.
"Milla ingin sekali balik [ke Indonesia]. Saya tidak tahu dan tidak mau ikut campur apa yang bikin banyak orang bicara tidak jelas. Yang jelas, Milla tidak pernah jual mahal, Milla tidak pernah macam-macam. Dia mau balik," kata Syarif melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal gaji Milla yang dianggap terlalu besar dan harus dilengkapi dengan fasilitas kelas satu, Syarif juga membantahnya. Melalui komunikasi yang terus dibangun sejak mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu pulang ke Spanyol, Syarif mengatakan Milla hanya meminta hak-haknya.
 Syarif Alwi membantah kabar Luis Milla banyak mau untuk melatih Timnas Indonesia. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat) |
"Cuma hak-hak dia saja yang dia mau. Misalnya, gaji, Milla tidak minta macam-macam. Kalau dia tidak ada mobil, kita sering jalan naik mobil saya yang cuma Datsun Go saja," ucap Syarif.
Timnas Indonesia akan menjalani pertandingan pertama Piala AFF 2018 dengan melawan Singapura pada 9 November mendatang. Namun, hingga saat ini siapa yang akan menjadi pelatih Timnas Indonesia belum ditentukan PSSI.
 Timnas Indonesia untuk sementara ditangani Bima Sakti jelang Piala AFF 2018. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Di tiga laga uji coba terakhir, Evan Dimas dan kawan-kawan didampingi Direktur Teknik PSSI Danurwindo dan Bima Sakti yang merupakan asisten pelatih Milla di Timnas Indonesia.
"Harusnya ada kepastian yang jelas siapa pelatihnya. Sebab pelatih sudah harus memantau pemain. Dia melihat pemain dan sudah siap untuk membuat agenda-agenda program apa yang harus mereka kerjakan," ucap Syarif.
"Kalau saya lihat, Milla itu sudah membuat program. Tanggal 1 November kami harusnya sudah masuk TC [pemusatan latihan]," sambung Syarif.
(ttf/ptr/har)