Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang
Timnas Indonesia U-19 Todd Rivaldo Alberth Ferre mengakui bermain dalam keadaan sakit saat berlaga melawan Jepang dalam babak perempat final
Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu (28/10).
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia U-19 kalah dengan skor 0-2 di hadapan lebih dari 60 ribu penonton. Todd Rivaldo masuk menggantikan Kadek Raditya Maheswara pada menit ke-73.
Bermain dalam sisa laga, Todd tidak mampu menghindarkan Timnas Indonesia U-19 dari kekalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain yang mencetak
hattrick ketika Garuda Nusantara kalah 5-6 dari Qatar mengaku bermain dengan kondisi badan yang tidak bugar 100 persen di bawah guyuran hujan.
Ketika diwawancara, pemain Persipura Jayapura tersebut berbicara dengan lirih dan nyaris tidak terdengar. Suaranya pun terdengar serak dan bergetar. Dokter Timnas Indonesia U-19 Ifran Akhmad mengabarkan Todd sedang radang tenggorokan.
 Todd Rivaldo Alberth Ferre (tengah) selalu tampil sebagai pemain pengganti dalam empat laga Piala Asia U-19 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Betul, [main dengan kondisi suhu badan tidak stabil]. Karena keadaan sudah ketinggalan, tapi
coach [Indra Sjafri] membutuhkan tenaga saya. Ya terpaksa saya harus siap, sekarang saya sudah mendingan," kata Todd kepada
CNNIndonesia.com di hotel pada Senin (29/10).
Lebih lanjut, Todd menyoroti keunggulan Jepang baik dari sisi individu maupun kolektivitas tim sehingga bisa merepotkan Timnas Indonesia U-19 yang bermain dengan formasi berbeda dibanding laga-laga lainnya.
"Mungkin kami kalah postur dari Jepang, mereka bermain sangat pintar dan cepat. Kami kewalahan di situ, terutama pada babak pertama," ucap Todd.
Sebelumnya, Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengungkapkan alasannya baru memasukkan Todd Rivaldo Ferre di pengujung laga melawan Jepang. Awalnya, Indra mengaku ragu untuk memasukkan Todd dengan alasan kebugaran.
"Saya dilarang dokter memainkan Todd. Tapi saya perlu dia main 15-20 menit. Dia [suhu tubuhnya] panas dan harusnya tidak boleh main," ujar pelatih berusia 55 tahun ini usai pertandingan.
(map/nva/bac)