Jakarta, CNN Indonesia -- Orang tua bek
Timnas Indonesia U-19,
Rachmat Irianto, mengaku bangga melihat perjuangan anaknya meski kalah dari
Jepang di perempat final
Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (28/10).
Indonesia kalah 0-2 dari Jepang di perempat final Piala Asia U-19 2018 dan gagal merebut tiket ke putaran final Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. Namun, Rachmawati yang merupakan ibu dari Rachmat Irianto tetap bangga melihat perjuangan putranya.
Rachmawati mengatakan para pemain Timnas Indonesia U-19 harus mendapat perhargaan. Pasalnya, tim asuhan Indra Sjafri itu sudah berjuang maksimal untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, anak-anak luar biasa. Bagi saya, punya anak seperti Rachmat sangat membanggakan. Saya sangat senang sekali. Kami tidak kecewa dengan kekalahan ini, melainkan sangat bangga karena perjuangan Rachmat dan teman-teman luar biasa," ujar Rachmawati di Hotel Sulan, Senin (29/10).
 Rachmat Irianto bersama ibunya, Rachmawati. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
"Kami tidak menyangka perjalanannya sampai di sini. Kami berharap bisa lolos, tapi perjuangan anak-anak sudah maksimal. Saya sudah sangat bersyukur, perjuangan anak-anak luar biasa. Ya mungkin tahun berikutnya bisa lebih berprestasi lagi," sambung putra bek legendaris Timnas Indonesia Bejo Sugiantoro tersebut.
Rachmat sendiri mengundang sang ibu untuk menyaksikan langsung pertandingan Indonesia U-19 vs Jepang di SUGBK. Rachmawati untuk kali pertama menyaksikan langsung pertandingan di SUGBK.
 Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke Piala Dunia U-20 2019 usai dikalahkan Jepang. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Ibu belum pernah nonton Timnas [Indonesia U-19], baru kali pertama. Saya lihat teman-teman didatangi keluarga juga ikut senang, tapi rasanya bagaimana ya kalau keluarga saya sendiri tidak ada?" ujar Rachmat.
"Lalu saya cerita ke ibu, dan ibu cerita ke ayah. Akhirnya kemarin ayah menyuruh ibu berangkat, jadi kemarin tanding semangat sekali," ucap Rachmat.
Mengenai kekalahan dari Jepang, Rachmat yang bertindak menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 menggantikan Nurhidayat menganggapnya sebagai sebuah pelajaran. Bek Persebaya Surabaya itu memuji mental para pemain Jepang yang meraih kemenangan di bawah tekanan lebih dari 60 ribu suporter Indonesia.
"Jepang memang luar biasa. Jepang tidak merasa tertekan dengan adanya suporter, mungkin mereka sudah terbiasa dengan suporter sebanyak itu. Ketenangan Jepang terlihat sekali, luar biasa. Itu pembelajaran untuk anak-anak Indonesia. Itu yang harus kami pelajari, mereka tenang dalam tekanan," ucap Rachmat.
(dre/har/bac)