Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Timnas Indonesia Bima Sakti tidak gentar melakoni
Piala AFF 2018 meski dianggap minim pengalaman. Di turnamen nanti Bima Sakti akan bersaing dengan sejumlah pelatih dengan nama besar.
Khusus di Grup B di mana Indonesia akan bersaing dengan Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste, Bima Sakti akan beradu strategi dengan pelatih kawakan seperti Milovan Rajevac, Sven-Goran Eriksson, dan Fandi Ahmad.
Khusus untuk Rajevac dan Eriksson, kedua pelatih itu memiliki pengalaman melatih timnas di Piala Dunia. Eriksson dua kali membawa timnas Inggris berlaga di Piala Dunia: 2002 dan 2006, sedangkan pada Piala Dunia 2010 Erikson tampil bersama timnas Pantai Gading. Sementara Rajevac melatih timnas Ghana di Piala Dunia 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima Sakti sendiri belum pernah memiliki pengalaman menjadi pelatih permanen di klub. Dalam level kepelatihan dia pernah menjadi asisten pelatih Persiba Balikpapan dan Timnas Indonesia sejak 2017 di bawah Luis Milla.
Pengangkatan Bima Sakti sebagai pelatih Tim Merah Putih karena dianggap mewarisi strategi serta skuat yang ditinggalkan Luis Milla. Kendati demikian, Bima Sakti tetap optimis jelang Piala AFF 2018.
"Mungkin ada anggapan saya kurang berpengalaman. Kami berkumpul dengan pelatih top dari Thailand [Milovan Rajevac], [pelatih kepala Filipina, Sven-Goran] Eriksson, saya pikir saya tidak masalah dianggap tidak punya nama besar," ujar Bima kepada para awak media usai latihan di Stadion Wibawa Mukti pada Jumat (2/11).
Minim pengalaman dan dipandang sebelah mata tidak membuat Bima Sakti pesimistis. Salah satu yang meyakinkan pelatih asal Balikpapan itu adalah komposisi skuat Garuda yang dinilainya memiliki motivasi besar untuk turnamen kali ini.
Bima Sakti juga tak terlalu memusingkan adanya kritik lantaran pemain dengan jam terbang tinggi macam Boaz Solossa dan Andik Vermansah tidak dibawa ke Piala AFF.
 Sven Goran Eriksson beberapa kali tampil di Piala Dunia. (STR / AFP) |
"Tapi saya bangga dan yakin dengan [orang-orang] sekeliling saya. Saya ditopang dengan pemain yang punya semangat dan motivasi besar buat membanggakan bangsa Indonesia," tutur Bima.
 Bima Sakti tetap optimisi karena memiliki skuat dengan motivasi besar. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"Komposisi sudah sebagian besar berasal dari Asian Games. Masyarakat dan media selalu bilang suka permainan yang bergaya Luis Milla, ya kami akan bawa pemain yang tidak jauh berbeda. Boaz bagus dan kami (sempat) perhitungkan juga, tapi kami ada Beto," katanya menambahkan.
Bima mengatakan ada atau tidak ada Boaz serta Andik adalah suatu siklus yang biasa dalam sepak bola.
"Tapi kebutuhannya di model yang kami buat, inilah pemainnya. Kecuali kalau ada yang cedera. Nama Boaz, Andik, Ryuji [Utomo], mereka masuk dalam daftar 50 pemain [pilihan Bima]," ucapnya melanjutkan.
Bima menyebut banyaknya pemanggilan pemain U-23 seperti Evan Dimas Darmono, Hansamu Yama, Septian David Maulana, dan Gavin Kwan Adsit lantaran penampilan mereka sudah diketahui di Asian Games 2018.
"Dan kami tidak banyak berubah [dari Asian Games 2018]. Mereka sudah tahu gaya main yang kami buat," ujar Bima.
(map/sry)