Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih timnas Inggris Sven Goran Eriksson mengaku sulit mengungkapkan alasan memilih melatih calon lawan
Timnas Indonesia, timnas Filipina, untuk
Piala AFF 2018.
Usai tak lagi menangani klub Liga Super China Shenzhen, Eriksson secara mengejutkan memilih tantangan baru di Asia Tenggara.
Padahal, ia merupakan pelatih yang malang-melintang di dunia mulai menangani klub elite AS Roma, Manchester City hingga tim-tim seperti Inggris, Meksiko, dan Pantai Gading.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Pantai Gading, ia pernah merasakan gengsi melatih timya pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Pilihannya itu untuk menangani The Azkals pun sempat dipertanyakan.
 Timnas Filipina saat berlaga di ajang SEA Games 2017. (Foto: AFP PHOTO / Mohd RASFAN) |
"Tidak mudah menjawab pertanyaan itu [alasan untuk melatih Timnas Filipina]. Ketika saya mendapat pertanyaan dari bos besar, saya pikir kenapa tidak?"
"Kenapa saya tidak mencoba hal baru seperti yang saya lakukan sebelumnya? Berada di sini [timnas Filipina] bekerja untuk dua turnamen, Piala AFF dan Piala Asia merupakan suatu hal. Saya katakan kepada diri saya ingin melakukannya," ucap Eriksson dikutip dari Spin.ph.
Pelatih 70 tahun tersebut ditargetkan membawa The Azkals juara untuk kali pertama di Piala AFF. Ia pun optimistis Filipina bisa meraih juara.
"Saya sangat senang berada di sini. Orang-orangnya ramah, beberapa kali sesi latihan yang sudah kami lakukan, mereka [para pemain] sangat bagus."
"Para pemain begitu berdedikasi, mereka bekerja sangat keras dan masa depan bakal cerah. Saya sangat senang dan saya harap Anda juga senang," tutur Eriksson.
(bac/jun)