Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan juara dunia tinju, Oscar De La Hoya yakin
Khabib Nurmagomedov bisa menaklukkan
Floyd Mayweather Jr. dalam waktu 30 detik bila laga tersebut digelar di bawah aturan UFC.
De La Hoya menilai Mayweather tak benar-benar menginginkan pertarungan melawan para petarung MMA (Mixed Martial Arts). Karena itu konferensi pers duel lawan
kickboxer Tenshin Nasukawa yang kemudian berujung pada pembatalan laga hanya sekadar pencarian sensasi belaka.
"Saya rasa dia hanya ingin perhatian. Floyd adalah petarung yang seharusnya hanya terpaku pada tinju."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membuat aturan spesial, jelas itu konyol. Bila dirimu ingin bertinju, maka bertinjulah di dalam ring. Bila dirimu ingin menjadi petarung MMA, maka mengapa membatasi diri dengan menetapkan aturan dengan meniadakan tendangan atau kuncian?" ucap De La Hoya kepada MMA Junkie dikutip dari
Boxingscene.
 Oscar De La Hoya menyebut Floyd Mayweather Jr. hanya mencari sensasi. (REUTERS/Issei Kato) |
De La Hoya yakin Mayweather hanya ingin pertarungan-pertarungan yang menguntungkan dirinya, baik dari segi publikasi media, bayaran, maupun hasil pertandingan.
"Bila dirimu ingin terlibat dalam dunia MMA, maka lakukanlah. Jangan membuat aturan. Saya rasa dia seharusnya bertahan di dunia tinju, sebuah hal yang ia ketahui dengan baik."
"Jika ia bertarung dengan Khabib di dalam oktagon, ayolah, semua tahu apa yang akan terjadi (Khabib menang). Pertarungan itu akan berakhir dalam satu menit atau bahkan 30 detik," tutur pria berjuluk 'The Golden Boy' ini.
 Khabib Nurmagomedov sempat melontarkan tantangan pada Floyd Mayweather Jr. (AFP PHOTO / Vasily MAXIMOV) |
De La Hoya lalu menunjuk duel Conor McGregor lawan Mayweather sebagai contoh kasus ketika Mayweather Jr. hanya ingin semua hal menguntungkan dirinya.
"Floyd adalah petarung yang tahu memilih lawan di waktu yang tepat untuk keuntungan dirinya. Ketika dia bertarung dengan Conor McGregor, alasan saya menolak rencana itu adalah karena pertarungan itu tak adil untuk Conor McGregor."
"Conor bukanlah petinju. Dia bukan petinju yang bertarung 12 ronde dan jelas itu sangat tidak adil," ujar De La Hoya.
(ptr/nva)