
Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF, Exco PSSI Sudah Prediksi
CNN Indonesia | Selasa, 27/11/2018 16:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, sudah memprediksi Timnas Indonesia sulit untuk mencapai prestasi terbaik di Piala AFF 2018.
Gusti mengatakan PSSI sadar persaingan di kancah sepak bola Asia Tenggara cukup sulit. Terlebih negara-negara lain sudah lebih matang dalam melakukan persiapan, seperti Singapura yang melakoni pemusatan latihan di Jepang atau Filipina yang menunjuk pelatih sekaliber Sven-Goran Eriksson yang juga mantan pelatih Timnas Inggris.
Sementara Timnas Indonesia, memilih Bima Sakti yang diakui Gusti belum punya pengalaman dalam menukangi tim sekelas timnas. Apalagi langsung menjalani debutnya mendampingi tim nasional untuk tampil di turnamen Piala AFF.
"Bahwa fakta negara-negara lain sudah mempersiapkan diri khususnya untuk AFF, iya. Itu saja kendalanya. Bukan [Bima Sakti sengaja] didorong [untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia], bebannya memang sangat berat, apalagi dia tidak ada pengalaman dan dengan segala keterbatasannya itu," jelas Gusti kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Gusti Randa, PSSI tidak memiliki pilihan lain selain Bima Sakti untuk mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Indoensia di Piala AFF.
"Setelah Luis Milla tidak diperpanjang yang harus dilakukan adalah secepatnya mencari pelatih. Ketika cepat, kita harus mencari juga sosok yang dekat dengan Luis Milla dan yang dekat dengan Luis Milla asalah asistennya," kata Gusti.
Gusti mengatakan sebenarnya sebelum memilih Bima Sakti, ada beberapa nama yan juga turut dicalonkan untuk menjadi pelatih, seperti Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara FC dan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez.
Namun jadwal Piala AFF yang bentrok dengan kompetisi Liga 1 2018 membuat hal itu urung dilakukan.
"Mau tidak mau, Bima Sakti menjadi pilihan terakhir PSSI," sebutnya.
Usai menelan hasil imbang 0-0 bersama Filipina di laga terakhir babak penyisihan Griup B Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (25/11), Bima mengaku belum memiliki kapasitas menangani kesebelasan sebesar Timnas Indonesia.
"Soal pelajaran, luar biasa. Pemain juga bermain luar biasa. Ibarat ujian, saya masih SMP tapi langsung ujian di universitas. Mungkin ada kesalahan saya soal pemilihan pemain yang jadi tanggung jawab saya," ucap Bima kala itu. (nva/bac)
Gusti mengatakan PSSI sadar persaingan di kancah sepak bola Asia Tenggara cukup sulit. Terlebih negara-negara lain sudah lebih matang dalam melakukan persiapan, seperti Singapura yang melakoni pemusatan latihan di Jepang atau Filipina yang menunjuk pelatih sekaliber Sven-Goran Eriksson yang juga mantan pelatih Timnas Inggris.
"Bahwa fakta negara-negara lain sudah mempersiapkan diri khususnya untuk AFF, iya. Itu saja kendalanya. Bukan [Bima Sakti sengaja] didorong [untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia], bebannya memang sangat berat, apalagi dia tidak ada pengalaman dan dengan segala keterbatasannya itu," jelas Gusti kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Gusti Randa, PSSI tidak memiliki pilihan lain selain Bima Sakti untuk mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Indoensia di Piala AFF.
"Setelah Luis Milla tidak diperpanjang yang harus dilakukan adalah secepatnya mencari pelatih. Ketika cepat, kita harus mencari juga sosok yang dekat dengan Luis Milla dan yang dekat dengan Luis Milla asalah asistennya," kata Gusti.
![]() |
Namun jadwal Piala AFF yang bentrok dengan kompetisi Liga 1 2018 membuat hal itu urung dilakukan.
"Mau tidak mau, Bima Sakti menjadi pilihan terakhir PSSI," sebutnya.
"Soal pelajaran, luar biasa. Pemain juga bermain luar biasa. Ibarat ujian, saya masih SMP tapi langsung ujian di universitas. Mungkin ada kesalahan saya soal pemilihan pemain yang jadi tanggung jawab saya," ucap Bima kala itu. (nva/bac)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
Dubes RI Akan Perjuangkan Nasib Tim Indonesia di All England
KBRI London Minta Klarifikasi RI Dipaksa Mundur All England
Darius Sinathrya Komentari Kisruh Suporter Indonesia-Malaysia
RI Kirim Nota Protes ke Malaysia soal Pengeroyokan Suporter
KBRI Klarifikasi Penusukan Suporter Indonesia di Malaysia
LIHAT SEMUA
EDUSPORTS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Presiden Madrid Ungkap Tujuan European Super League
Olahraga • 3 jam yang lalu
Rossi Ungkap Alasan Terjatuh di MotoGP Portugal
Olahraga 3 jam yang lalu
Alasan Marquez Menangis di MotoGP Portugal 2021
Olahraga 5 jam yang lalu