Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (
PPK GBK), Senayan, Jakarta meminta
Persija Jakarta untuk menyediakan minimal dua layar lebar saat menjamu Mitra Kukar dalam laga terakhir
Liga 1 2018 di SUGBK, Minggu (9/12).
Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan animo suporter Persija dan The Jakmania yang diperkirakan bakal memadati area kawasan GBK. Bahkan, suporter Persija yang akan hadir diprediksi melebihi jumlah kapasitas tiket yang disediakan panitia pelaksana [Panpel] pertandingan Persija.
Apalagi pada laga terakhir di Liga 1 2018 ini Macan Kemayoran berpeluang besar untuk meraih gelar juara yang sudah 17 tahun dinantikan. Kondisi itu membuat antusiasme suporter diprediksi bakal membludak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai yang tidak dapat tiket mendobrak dan memaksa masuk [ke dalam stadion]. Kami akan minta ke Persija untuk menyediakan minimal dua layar lebar untuk ditaruh di Plaza Tenggara dan satu lagi di Plaza Timur GBK supaya yang tidak dapat tiket anteng menonton, supaya tidak 'kebobolan'," kata Direktur Operasional PPK GBK Gatot Tetuko kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (5/12).
Gatot juga meminta kepada Jakmania yang bakal hadir untuk tidak membawa flare atau suar saat mendukung Persija di GBK. Pihak GBK bersama dengan Panpel Persija dan keamanan bakal memperketat pintu masuk penonton sejak di ring empat sampai ring dua untuk menghindari adanya suar yang bobol masuk ke stadion.
PPK GBK menyebut pelaksanaan laga itu cukup mepet dengan acara keagamaan yang diselenggarakan Tiberias.
 Persija menanti gelar juara saat hadapi Mitra Kukar. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.) |
Menurut Gatot, Tiberias sudah memesan SUGBK sejak setahun lalu. Sementara jadwal kompetisi Liga 1 2018 beberapa kali mengalami perubahan yang membuat jadwal Persija juga ikut tak menentu.
Kendati demikian Persija bersedia menerima upaya terbaik yang dilakukan PPK GBK di waktu persiapan yang singkat, dan bisa memaklumi keadaan SUGBK yang tidak seideal biasanya.
Terlebih soal rumput, PPK GBK tidak bisa menjanjikan kondisi rumput bisa 100 persen maksimal. Begitu juga soal kebersihan kawasan yang tidak dijanjikan siap 100 persen.
"Tidak hanya Persija dan PPK GBK, tapi Tiberias juga bersedia ikut membantu membersihkan dan bongkar panggung, keluarin barang dengan alat berat. Ini bagus banget, gotong royong semua pihak," tandas Gatot.
"Awalnya memang [Persija] tidak di GBK. Tapi karena kebutuhan dan dorongan dari Jakmania jadi berkembang dan minta digelar di GBK. Selain laga terakhir, Persija juga punya peluang jadi juara jadi kami memaklumi," Gatot menambahkan.
(ttf/bac)