Jakarta, CNN Indonesia -- Sesmenpora
Gatot S. Dewa Broto menyatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat staf Deputi IV Kemenpora terpukul.
OTT KPK terjadi pada hari Selasa (18/12). Gatot mengakui bahwa OTT tersebut memiliki dampak langsung pada staf dan karyawan.
"Tentu saja kalau tim KPK itu datang, ada OTT, berarti ada potensi pelanggaran hukum. Sekali lagi, kami tentu saja sangat bersedih. Tapi di sisi lain, kami pun sudah mengingatkan bahwa apapun bentuk kegiatannya, jangan coba-coba melakukan tindak pelanggaran yang bertendensi ke arah koruptif atau apapun bentuknya," kata Gatot kepada para awak media di depan Gedung Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON) Kemenpora pada Rabu (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Menteri yang sedang ada di luar kota sudah mendapat informasi tentang persoalan ini. Saya sampaikan ada lima rekan kami yang dibawa KPK utnuk diminta keterangan, yaitu Pak Deputi IV yang membidangi peningkatan prestasi olahraga, kemudian ada PPK [Pejabat Pembuat Komitmen] Eselon III yang berada di Deputi IV juga, kemudian ada juga bendahara kegiatan terkait yang menjadi kasusnya, kemudian seorang pejabat Eselon III dari Deputi IV, dan satu lagi seorang staf," ucap Gatot.
Gatot langsung mengumpulkan rekan-rekan di Deputi IV pada Rabu (19/12). Salah satu tujuannya adalah mengembalikan motivasi dan semangat kerja mereka.
"Secara psikologis, saya akui mereka [para staf Deputi IV]
drop dan
down," ucap Gatot.
 Gatot S. Dewabroto sudah mengumpulkan karyawan di bawah Deputi IV setelah peristiwa OTT KPK terjadi. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Gatot menyebut dirinya sudah meminta kepada Menpora RI untuk segera menunjuk pelaksana tugas dari Deputi IV.
"Penunjukkan ini tidak harus
bidding ya, karena namanya juga Plt [pelaksana tugas], statusnya sementara. Dan harus segera ditunjuk KPA [Kuasa Pengguna Anggaran]."
"Karena kalau tidak [segera menunjuk KPA], ini krusial sekali. Hari ini, besok, dan sampai Jumat, adalah hari-hari terakhir penyerapan anggaran sementara kegiatan lain yang belum terserap masih banyak," tutur Gatot.
Gatot menyampaikan ada empat ruang yang disegel KPK yaitu ruang Deputi IV, ruang Asisten Deputi Olahraga Prestasi, ruang seorang staf di Kemenpora,dan satu lagi ruang
server CCTV. Siapapun, lanjut dia, harus menghormati apa yang dilakukan KPK.
"Bahkan tadi saya katakan, 'Menyentuh segel [KPK] pun tidak diperkenankan.' Dan kalau diminta untuk memberikan keterangan kepada pihak KPK, harus kooperatif. Begitu," ucapnya.
(map/ptr)