Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kapten
Timnas Indonesia,
Firman Utina angkat bicara soal kegagalannya mengeksekusi penalti pada leg kedua final
Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan.
Kegagalan itu membuat Firman dituding sengaja tidak memasukkan bola ke gawang Malaysia dan telah menerima suap untuk melakukannya. Namun, hal itu dengan tegas dibantah Firman.
"Jadi di dalam sepak bola itu kalau sudah masuk semifinal sudah ditentukan, sudah dilatih siapa yang bakal ambil penalti."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama jika terjadi penalti yang diperintahkan coach (Alfred) Riedl waktu itu adalah Bambang Pamungkas. Karena Bambang Pamungkas sudah di
bench pada waktu itu, akhirnya orang kedua yang siap adalah saya. Itupun Riedl mengatakan kalau kamu siap, kalau tidak, serahkan yang siap," ucap Firman.
Firman mengaku pada waktu Final Piala AFF ia tidak siap dan merasa kaget karena perintah untuk mengambil penalti terjadi begitu tiba-tiba. Belum lagi kondisi stadion yang dipenuhi puluhan ribu suporter membuatnya jadi grogi.
 Firman Utina (kanan) mengaku berada dalam situasi sulit lantaran tidak ada pemain yang mau menendang penalti. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Rasa takut usai kekalahan 0-3 pada leg pertama di Malaysia pun masih membekas dalam ingatan Firman jelang eksekusi penalti. Meski mencoba untuk tenang, Firman merasakan rasa takut itu jauh lebih besar.
"Karena bola dipegang [Christian] Gonzales, waktu itu saya serahkan ke dia "ambil Gonzaes". Pas dia taruh bolanya [di titik putih] dia bilang "kamu saja yang tendang" akhirnya Irfan [Bachdim] saya tawarin, tapi juga tidak siap. Jadi mau tidak mau saya harus ambil [penalti]," ujar Firman.
Firman tidak mampu melesakkan golnya ke gawang Malaysia yang dijaga Khairul Fahmi Che Mat. Meski menang 2-1 pada leg kedua, Indonesia gagal jadi juara lantaran kalah agregat 2-4.
Buat Firman, kegagalan penalti di final Piala AFF 2010 jadi kegagalan paling fatal dalam karier sepak bolanya.
"Lengkap sudah catatan hidup saya. Di-
bully, disanjung, wajar bagi saya. Intinya di sepak bola saya tidak kaitkan dengan keluarga saya, semua saya tangani sendiri. Penalti pun saya tanggung jawab sendiri saya gagal waktu itu," ujar Firman.
(ttf/bac)