Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka kasus
pengaturan skor di kompetisi sepak bola
Johar Lin Eng disebut sudah berniat untuk membohongi publik terkait identitasnya. Hal ini bisa terlihat dari nama di boarding pass milik Johan yang tertulis Jasmani, bukan Johar.
"Nama Jasmani bukan namanya dia. Jadi ini ada indikasi mengelabui," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (28/12).
Johar ditangkap kemarin di Bandara Hakim Perdana Kusuma. Ia ditangkap setelah tiba dengan penerbangan Solo-Jakarta. Setelahnya, Johar langsung digelandang ke Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah ada sejumlah saksi yang diperiksa dari PSSI maupun dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Sejauh ini kami memeriksa 11 saksi, sehingga tanggal 24 Desember kita sudah naik penyidik. Penyidik Satgas sudah bekerja turun ke daerah maka kita mendapatkan pelaku P [Priyanto] di Semarang dan A [Anik Yuni Artika Sari] kita tangkap di Pati," ucap dia.
Kendati sudah ada pemeriksaan, polisi masih belum bisa menentukan keterlibatan pemain ataupun sindikat. Polisi masih akan memeriksa banyak pihak untuk menentukan keterlibatan pihak lainnya.
"Nanti kita dalami dulu, ini baru Liga 3 dan Liga 2. Tunggu saja ya," tutup Argo.
Johar diciduk Satgas Mafia Bola karena diduga berperan sebagai pengatur skor di Jawa Tengah. Ia diduga bisa mengatur klub, waktu permainan hingga penentuan wasit di suatu pertandingan.
Polisi baru menetapkan tiga tersangka atas kasus mafia bola ini. Hingga hari ini, pemeriksaan saksi masih terus berlanjut.
(ctr/ptr/bac)