Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Timnas Indonesia U-22,
Indra Sjafri, mempertimbangkan mencari pelatih khusus untuk mendongkrak performa penyerang skuat Merah Putih.
Timnas Indonesia U-22 melakoni hari ketiga pemusatan latihan di Lapangan ABC Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu (9/1). Pemusatan latihan tersebut sebagai persiapan untuk Piala AFF U-22 2019.
"Kalau untuk latihan, di tim saya ada Nova [Arianto, asisten Timnas Indonesia U-22] yang lebih paham tentang bagaimana [cara] untuk bertahan. Dan tidak tertutup kemungkinan nanti saya panggil pelatih [khusus penyerang] untuk mendatang," kata Indra kepada para awak media usai latihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin ya, mungkin tidak [panggil pelatih khusus penyerang]. Kita lihat nanti, dan jangan dipikir juga kami bikin pemain itu 'sim salabim'. Yang penting dengan kepelatihan sekarang, kami berharap penyerang kami bisa lebih baik. Dan ini tidak hanya striker, yang lain juga kami perbaiki," katanya menambahkan.
Lini serang Timnas Indonesia kerap dikritik karena lemah dalam penyelesaian akhir. Hal itu terlihat dalam sebagian besar laga uji coba atau turnamen internasional sepanjang 2018.
Belajar dari pengalaman, Indra kini tidak lagi memanggil beberapa penyerang yang ia panggil sebelumnya, untuk ikut menjalani pemusatan latihan. Harapannya adalah penyerang lain bisa memperbaiki catatan buruk di masa lalu.
"Saya degradasi pemain [Timnas Indonesia U-19] yang saya pegang pada waktu itu: Rafli [Mursalim] dan [Hanis] Sagara yang tidak masuk susunan pemain kali ini. Dan saya harap, akan ada perbaikan dari penyerang yang saya panggil di sini nanti," ucap dia.
 Mantan bek Timnas Indonesia Nova Arianto (kanan) ditunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih khusus para pemain bertahan Garuda Muda. (Foto: Nyoman Budhiana) |
Adapun nama-nama penyerang yang dipanggil Indra dalam tahap pertama pemusatan latihan antara lain Billy Keraf (Borneo FC), Yoga Pratama (PSIM Yogyakarta), Dalmiansyah Matutu (Arema FC), Dimas Drajad (PS TIRA), Beni Oktaviansyah (Kalteng Putra), Marinus Wanewar (Bhayangkara), Ezra Walian (RKC Waalwijk), Septian Satria Bagaskara (Persik Kediri), dan M Rafli (Arema FC).
Soal materi latihan di hari ketiga, Indra lebih memantau kepada kemampuan masing-masing pemain dalam bertahan.
"Kami lihat kemampuan bertahan mereka. Maka dari itu kami tadi bikin latihan taktik, dan besok (10/1) kami masuk ke
team tactical untuk mencari model [permainan] apa yang kami inginkan dari mereka," ujar pelatih 55 tahun tersebut.
Marinus Siap Bersaing dengan EzraSementara itu, penyerang Bhayangkara FC Marinus Wanewar siap bersaing dengan penyerang RKC Waalwijk, Ezra Walian, di Timnas Indonesia U-22.
Marinus dan Ezra merupakan dua dari 38 pemain yang dipanggil pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri untuk menjalani seleksi tahap satu dalam pemusatan latihan di Lapangan ABC Gelora Bung Karno sebagai bentuk persiapan Piala AFF U-22.
Selain Marinus dan Ezra, Indra juga memanggil tujuh calon penyerang Timnas Indonesia U-22 yang lain.
 Marinus Wanewar tak takut bersaing dengan Ezra Walian di Timnas Indonesia U-22. (Foto: CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
"Ya tapi Ezra kan belum datang sekarang, kita bersaing secara biasa saja. Bersaing secara sehat," kata Marinus kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (9/1).
Pemusatan latihan tahap pertama Timnas Indonesia U-22 sudah menjalani hari ketiga. Namun, Ezra dan empat pemain lain seperti Osvaldo Haay, Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani dan Firza Andika masih belum hadir.
Lebih lanjut, Marinus mengaku siap dalam menjalani materi latihan apapun yang diberikan Indra Sjafri.
"Dan lebih siap lagi [dalam bertanding]. Saya harap bisa lolos dan target juara," ucap Marinus.
"Pasti semua targetnya juara. Ini pertama kali saya latihan, selama libur kan tidak pernah latihan," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, Indra mengatakan kelima pemain yang belum hadir dalam pemusatan latihan lantaran sebagian besar menjalani pramusim di klub masing-masing.
"Dia [Ezra] pramusim dulu, termasuk Saddil. Memang seharusnya pramusimnya di klub, sementara di sini pra-musim di tim nasional Indonesia," ujar Indra.
Selama pemusatan latihan, Indra mengatakan tidak melihat perkembangan melainkan potensi masing-masing pemain.
"Saya tidak melihat perkembangan, karena dalam tiga hari tidak mungkin mereka berkembang. Tapi [saya lihat] potensi, jadi potensi mereka [buat] saya senang. Tidak salah kami panggil mereka untuk memperkuat tim nasional," tutur dia.
"Ukurannya [potensi] harus juara atau tidak [juara]. Kalau juara, itu bisa memenuhi [kriteria] namanya. Sekarang yang penting kami ambil 40 pemain untuk kami daftarkan ke AFF pada 27 Januari, setelah itu kami bangun tim dan lakukan beberapa kali uji coba. Mungkin ada satu kali uji coba internasional," tuturnya melanjutkan.
(map/bac/sry)