Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan striker
Liverpool, Emile Heskey, mengatakan
Mohamed Salah terlalu terobsesi menjadi seperti
Cristiano Ronaldo dan
Lionel Messi untuk selalu mencetak gol.
Keinginan kuat itu memang cukup memotivasi penyerang The Reds untuk mempertahankan performa terbaiknya. Namun di sisi lain hal itu bisa merugikan karena ia dinilai Heskey bisa meninggalkan pakem permainan kolektif di tim besutan Juergen Klopp.
"Ada waktunya Anda harus mengoper bola, tapi ia ingin sekali mencetak gol untuk dirinya. Hal itu berbahaya," ujar Heskey kepada Sky Sport dikutip dari
Sportskeeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heskey menilai Salah harus lebih memaksimalkan semua kemampuan bukan hanya insting mencetak gol, namun juga umpan-umpannya serta pergerakan dalam membuka ruang pertahanan lawan.
 Emile Heskey pernah berseragam Liverpool saat masih menjadi pemain. (Foto: AFP PHOTO/Jim WATSON) |
"Ketika Anda berada dalam permainan, Anda membutuhkan keseimbangan. Anda harus tahu waktunya mengoper bola dan melakukan tembakan."
"Anda harus ingat, kita membicarakan dia musim lalu di tingkatan yang sama seperti Messi dan Ronaldo. Jadi, mungkin dalam kepalanya ia ingin terus mencetak gol seperti mereka," ucap Heskey.
Terlalu berambisi untuk mencetak gol di tim disebut Heskey bakal menjadi bumerang bagi pemain. Pasalnya, pemain yang bersangkutan merasa kecewa meski sejatinya ia memiliki performa impresif.
"Dia sudah mencetak 17 gol [di Liga Primer Inggris] sehingga bukan hal buruk musim ini. Namun, sepertinya ia terlalu memaksakan diri. Dia melihat musim sebelumnya ketika mencetak banyak gol. Kepercayaan dirinya tinggi, kemudian situasinya berbalik."
"Dia tak lagi beruntung saat ini, tapi ia masih saja ingin mencetak banyak gol serta orang-orang mengamatinya seolah mengatakan berikan kepada pemain itu untuk mencetak gol," tutur Heskey.
(bac)