Jakarta, CNN Indonesia --
Jorge Lorenzo mengaku dirinya salah pencet tombol sehingga sempat terperosok ke belakang dan hanya mengakhiri balapan di posisi ke-12 pada balapan
MotoGP Argentina.
Lorenzo yang start dari posisi ke-12 bertekad untuk melesat ke depan begitu balapan dimulai. Namun kemudian yang terjadi adalah Lorenzo justru merosot ke posisi belakang.
Dengan usaha keras, Lorenzo akhirnya mampu finis di posisi ke-12 di akhir balapan, tak lepas dari kecelakaan yang dialami Franco Morbidelli dan Maverick Vinales di pengujung balapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mampu bangkit, finis di posisi ke-12 tetap jadi hal yang mengecewakan bagi Lorenzo.
"Saya tanpa sengaja menekan tombol 'pit limiter' karena yang saya ingat saya menekan tombol start."
"Tiba-tiba motor menunjukkan perubahan. RPM terus menurun seolah motor tak memiliki bahan bakar dan saya tak tahu apa yang terjadi. Sepertinya tombol pit menyala dan motor tidak bisa melaju, jadi semua pebalap bisa menyusul saya sehingga saya ada di posisi akhir seperti di Qatar," kata Lorenzo kepada
Autosport.
 Jorge Lorenzo salah pencet tombol di awal balapan MotoGP Argentina. (REUTERS/Panoramic/Vincent Guignet) |
Upaya gigih Lorenzo menyusul pebalap di depan juga diganggu beberapa hal.
"Ketika saya mulai menyusul, saya merasa setang kiri motor kehilangan karet. Saya mengemudikan motor tanpa karet di setang kiri sehingga saya tak memiliki cengkraman sama sekali."
"Trek di MotoGP Argentina merupakan salah satu trek sulit untuk menyusul lawan, juga karena cengkeraman di lintasan sangat buruk usai balapan Moto2. Dengan kondisi lebih panas, maka balapan seolah mimpi buruk," ujar Lorenzo.
Pebalap asal Spanyol ini berharap nasib sial yang dialaminya di awal MotoGP 2019 segera berlalu.
"Saya harap di masa depan hal-hal aneh dan tidak menguntungkan untuk saya tidak lagi terjadi," kata Lorenzo.
(ptr)