Tanpa Huruf Braille, Atlet Tunanetra 'Nyoblos' Ditemani Istri

CNN Indonesia
Rabu, 17 Apr 2019 11:57 WIB
Salah satu atlet catur tunanetra berprestasi Indonesia, Edy Suryanto, turut menggunakan hak suara dengan ditemani istri dalam pemilu 2019 pada Rabu (17/4).
Edy Suryanto pecatur yang sukses di ajang Asian Paragames 2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu atlet catur tunanetra berprestasi Indonesia, Edy Suryanto, turut menggunakan hak suara dengan ditemani istri dalam pemilu 2019 pada Rabu (17/4).

Peraih tiga medali emas Asian Paragames 2018 tersebut mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di dekat tempat tinggalnya di SD Aren Jaya 5, Bekasi Timur

Ketika masuk ke bilik suara, Edy ditemani sang istri Yuniati yang mengaku menemui perbedaan pada kertas suara pemilihan tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada huruf braille. Dulu ada, tapi sekarang tidak ada," kata Yuniati kepada CNNIndonesia.com.

Atlet Catur Indonesia, Edy Suryanto, menggunakan hak suara di Pemilu 2019.Atlet Catur Indonesia, Edy Suryanto, menggunakan hak suara di Pemilu 2019. (Dok. Istimewa)
Meski demikian, Edy tidak merasa kesulitan karena didampingi Yuniati. Usai mencoblos Edy pun merasa lega telah ikut serta dalam pesta demokrasi.

"Kalau tidak [didampingi], [suara] saya nanti dimanfaatkan orang lain. Dalam mencoblos, saya cari yang simpel saja. Mau nama atau wajah tidak ada bedanya, yang penting tempat [coblos]-nya di mana," ucap Edy sambil tertawa.

Edy berharap presiden serta wakil rakyat yang terpilih kelak bisa lebih memperhatikan atlet dan dapat memperbaiki sistem organisasi agar tidak merugikan olahragawan yang sudah berjuang di ajang internasional.

Tanpa Huruf Braile, Atlet Tunanetra 'Nyoblos' Ditemani Istri
"Supaya tidak terjadi hal-hal kemarin tentang pemotongan gaji atlet, dan lain sebagainya. Atlet harus dihormati. Pemerintah yang akan datang mudah-mudahan bisa memperbaiki organisasi," ujar atlet 62 tahun tersebut.

Edy sudah menggeluti olahraga catur selama 44 tahun, namun baru yakin menjadi atlet pada tahun 2000-an dan kali pertama tampil di ajang internasional pada ASEAN Paragames 2005.

Pada ASEAN Paragames 2017, Edy meraih empat emas. Sementara pada Asian Paragames tahun lalu, Edy mendapat kalungan tiga emas dan satu perunggu.

Selain menjadi pecatur, Edy juga sempat berprofesi sebagai tukang pijat keliling untuk menafkahi keluarga. (nva/arb/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER