Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer
Manchester City Pep Guardiola memahami kegagalan meraih gelar
Liga Champions akan terus ditagih kendati The Citizens berhasil meraih kesuksesan di kancah domestik.
Sergio Aguero dan kawan-kawan menjadi penguasa Inggris secara mutlak setelah menjadi kampiun Piala Liga, Liga Inggris, dan Piala FA.
Gelimang gelar Man City di Inggris tidak menular ke kancah Eropa. Setelah mendapat guyuran uang dari Timur Tengah sejak satu dasawarsa lalu, kubu Manchester Biru tak kunjung mampu mengangkat trofi Liga Champions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim ini langkah Man City ke tangga juara dijegal Tottenham Hotspur pada babak perempat final. Kekalahan agresivitas gol tandang membuyarkan impian Guardiola mengulang sukses bersama Barcelona pada 2009 dan 2011.
 Manchester City terdepak di Liga Champions. (REUTERS/Phil Noble) |
Setelah mencapai puncak bersama Lionel Messi dan kawan-kawan di Barcelona, Guardiola belum mampu lagi menjadi juara di pentas Eropa.
"Saya sudah katakan sebelumnya saya akan dinilai pada akhirnya apakah kami akan memenangkan Liga Champions. Saya tahu jika kami tidak dapat meraihnya maka itu tidak akan pernah cukup," ucap Guardiola dikutip dari
BT Sports.
"Hal ini berkaitan dengan saya. Saya tahu itu. Saya datang ke Barcelona, kami beruntung meraih dua gelar dalam empat tahun dan orang-orang berharap saya adalah orang yang spesial karena kami meraih Liga Champions," sambung sosok yang juga gagal membawa Bayern Munchen menjadi juara Eropa.
Guardiola menegaskan memiliki hasrat besar untuk meraih kejayaan kembali di Eropa kendati sudah sukses di kancah lokal.
Menghadapi musim mendatang, Guardiola hanya menegaskan ingin mempertahankan Man City sebagai klub yang tetap memiliki semangat, kompak, dan memiliki daya juang.
"Saya tidak akan berada di sini pada musim depan kecuali saya percaya kami bisa tampil lebih baik sebagai sebuah grup. Saya tahu akan sulit karena orang-orang akan membandingkan dan orang tidak bisa mengharapkan meraih tiga atau empat gelar dalam satu musim, ini adalah salah satu hal yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup," jelas Guardiola.
(nva/jal)