Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (
Menpora)
Imam Nahrawi memastikan bonus yang bakal diterima atlet peraih medali emas di
Olimpiade 2020 Tokyo bakal mengalami kenaikan.
Imam sempat mengatakan jika bonus peraih medali emas di Olimpiade 2020 berpeluang sebesar Rp7,5 miliar. Jumlah itu naik dari gelaran Olimpiade sebelumnya di Rio 2016 yang sebesar Rp5 miliar. Kala itu Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dari cabang bulutangkis nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Imam belum bisa memastikan angka Rp7,5 miliar akan menjadi bonus pasti bagi atlet peraih medali emas di Olimpiade 2020. Namun, Imam memastikan jumlah bonus akan naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang kami bahas [kenaikan jumlah bonus peraih medali emas di Olimpiade 2020] dan mestinya harus lebih besar lagi dari Olimpiade Rio 2016," kata Imam kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/5).
 Menpora bersama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir usai merebut medali emas Olimpiade 2016. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Rencana kenaikan jumlah bonus di Olimpiade itu merupakan apresiasi dari pemerintah sekaligus bentuk motivasi kepada atlet nasional untuk terus berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
"Ini soal level tertinggi pencapaian prestasi seorang atlet yang akan mengantarkan peringkat, harga diri negara dalam klasemen peraih medali emas. Karenanya pemerintah harus menyemangati semua atlet agar jadi juara di olimpiade," ucap Imam.
Dikonfirmasi terpisah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan belum mengetahui soal kenaikan bonus di Olimpiade 2010. Kebijakan jumlah bonus pada ajang multi-cabang olahraga disebut Gatot kebijakan langsung yang diambil Menpora.
"Saya belum bicarakan [bonus] ini sama Pak Menteri. Nanti kalau sudah masuk usulan besaran bonus dari Pak Menteri itu baru akan kami siapkan Permen [Peraturan Menterinya] untuk disahkan," ujar Gatot.
(ttf/har)