Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap tim Ducati
Andrea Dovizioso menilai persaingan di lintasan
MotoGP 2019 dengan
Marc Marquez membutuhkan banyak upaya dan tidak bisa hanya sekadar berdoa dan berharap.
Hingga MotoGP 2019 menyelesaikan lima seri, Dovizioso berada di peringkat kedua terpaut delapan poin dari Marquez yang menduduki posisi teratas dalam klasemen pebalap MotoGP 2019.
Marquez menjadi kampiun dalam tiga seri, sekali menjadi
runner up dan sekali gagal menyelesaikan lomba. Kondisi tersebut menyiratkan dominasi Marquez berpeluang kembali terjadi pada musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghadapi dua balapan selanjutnya yang akan berlangsung di SirkuitMugello dan Sirkuit Catalonia,Dovizioso mengaku cukup optimistis lantaran rekam jejakDucati yang bagus di dua trek tersebut. Namunpebalap asal Italia itu menilai gelar juara dunia tidak ditentukan olehMotoGP Italia danMotoGP Catalonia saja.
 Andrea Dovizioso ketika menjadi juara di MotoGP Qatar 2019. (JORGE GUERRERO / AFP) |
Dovizioso ingin Ducati melakukan sedikit perbaikan agar dapat bersaing menjadi juara dunia dan tidak sekadar merapal doa.
"Masih banyak poin dan kami harus menemukan sesuatu. Jika kami mampu melakukan sedikit perbaikan lagi, kami memiliki peluang untuk bersaing. Jika Anda tidak memiliki kesempatan, Anda hanya dapat berdoa agar pebalap lain membuat kesalahan. Itu bukan cara menjadi juara," terang Dovizioso dikutip dari
Motorsport.
"Tentus saja kami ingin tampil kompetitif di Mugello dan menuju ke sana dengan hasil menempati peringkat kedua, ketiga dan keempat [di Le Mans] adalah sesuatu hal yang positif tetapi kami harus tetap menemukan sesuatu," sambungnya.
Dovizioso mengaku motor Ducati Desmosedici GP 19 masih kurang cepat sehingga menyulitkan performa di atas lintasan.
"Semua pebalap dan motor memiliki karakter yang berbeda, tetapi buat saya yang terpenting adalah kecepatan. Tidak peduli di tikungan yang mana," jelas Dovizioso.
(nva/har)