Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Penyelenggara
Indonesia Open 2019,
Achmad Budiharto, mengatakan pihaknya akan membantu Haryanto Muamar atau Pak Yanto yang kehilangan ponsel di area Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7).
Budi sangat menyayangkan hilangnya ponsel Pak Yanto. Ia mengimbau kepada orang yang menemukan mengembalikannya ke Pak Yanto.
"Saya kira ini satu hal yang sangat memprihatinkan dan sangat disayangkan. Saya mengimbau mereka yang mencintai bulutangkis dan menyayangi Pak Yanto sebaiknya dikembalikan kalau ada yang menemukan karena ini sangat berarti buat dia," kata Budi kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Budi, Panpel juga bakal mencoba mencari informasi terkait hilangnya ponsel Pak Yanto.
"Kami akan coba cari informasi, kalau bisa kami coba bantu," Budi mengungkapkan.
 Pak Yanto kehilangan ponsel pada hari pertama Indonesia Open 2019, Selasa (16/7). (CNN Indonesia/ Arby Rahmat) |
Yanto sudah 39 tahun menjadi pendukung Indonesia. Pada Selasa, ia merasa sedih luar biasa lantaran ponsel miliknya hilang. Ada sekitar 4.000 foto yang diambil saat momen-momen berharganya di berbagai event bulutangkis, baik di dalam maupun luar negeri.
Selama 39 tahun dukung Indonesia, Yanto mengaku sudah ke berbagai negara. Sebagian besar negara di Asia, sudah pernah ia datangi.
Penuh WarnaSementara itu, gelaran Indonesia Open 2019 terkesan lebih penuh warna di area luar venue. Hal ini dilakukan untuk menarik simpati kaum milenial sesuai dengan target penonton yang diinginkan pihak sponsor.
Meski begitu Budi mengatakan tidak mengubah konsep rekreasi keluarga di Indonesia Open 2019. Salah satunya dengan mempertahankan area bermain anak yang pada tahun ini justru semakin lebih nyaman.
"Kami mengakomodir kidzone [area bermain anak] sebagai salah satu lahan yang cukup menarik di event ini sehingga bisa jadi lahan wisata keluarga. Konsep art dalam sport-artment ditujukan untuk kaum milenial lewat permainan warna dan tatanan yang terkesan modern yang menjadi ciri khas kaum milenial," jelas Budi.
Pada hari pertama gelaran Indonesia Open 2019, sebanyak 5.504 tiket ludes terjual baik melalui online ataupun dari loket tiket yang dibuka di Istora Senayan. Saat ini, Panpel sudah tidak melayani penjualan offline karena tiket on the spot sudah habis.
"Yang [kategori] black juga sudah habis. Saat ini loket hanya melayani penukaran online yang totalnya sampai jam 13.00 WIB sejumlah 5.504," ujar Budi.
(bac)