Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain maupun ofisial
Persija Jakarta dan
Arema FC menyatakan turut berduka atas korban gempa bumi di Banten yang terjadi Jumat (2/8) malam.
Gempa Banten yang berkekuatan kekuatan 6,9 magnitudo mengguncang beberapa wilayah di Indonesia. Gempa yang berlokasi di 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur itu berpusat di 147 km barat daya Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, juga menimbulkan korban jiwa, dan kerusakan bangunan serta ribuan orang mengungsi.
Situasi yang ada turut mengundang simpati dari dua kesebelasan Liga 1 2019, Persija dan Arema, yang saling bertemu pada Sabtu (3/8) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tentunya kami semua turut berduka atas musibah ini, dan yang terpenting kalian [korban gempa Banten] tidak sendiri. Masih ada saudara-saudara yang peduli dengan keadaan ini," kata manajer Persija Ardhi Tjahjoko kepada CNNIndonesia.com pada Sabtu (3/8).
 Makan Konate dan Riko Simanjuntak berduel berebut bola. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra) |
Senada dengan Ardhi, bek Persija Maman Abdurrahman berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk semua yang terkena bencana gampa di Banten. "Tetap semangat, sabar dan tabah menghadapi ujian. Kalian tidak sendiri, kami bersama kalian semua," katanya.
Sementara itu penyerang Arema FC Sylvano Dominique Comvalius berbagi pengalaman saat ia merasakan gempa tersebut di Jakarta. "Kami merasakan. Kami sedang di restoran dan langsung keluar. Saya harap semua baik-baik saja dan jaga keamanan," ucap dia.
Gelandang Arema Hanif Sjahbandi pun menyampaikan hal yang sama. Ia tidak menyangka gempa itu menimbulkan korban jiwa.
"Ya kaget sekali pas ada gempa, semoga orang orang yang tinggal di tempat yang tertimpa gempa diberikan keselamatan. Dan semoga kita semua bisa lebih waspada dalam menangani gempa," ujar Hanif.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lima orang meninggal dunia saat gempa Banten terjadi pada Jumat (2/8) malam. Gempa itu berpusat di Kabupaten Sumur, Banten, namun guncangan dirasakan hingga Jakarta, Depok, Purwakarta, bahkan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(map/nva)