Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (
Kemenpora RI) amat berharap gelaran Tour de Indonesia yang berlangsung pada 19-23 Agustus 2019,
tidak ada listrik padam.
Harapan tersebut sebagai antisipasi pemadaman listrik secara tiba-tiba dalam dua hari belakangan ini. PLN menjelaskan listrik mati karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Akibatnya, seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan (trip). Aliran listrik kemudian padam di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam di wilayah Jabodetabek sendiri terjadi mulai pukul 11.48 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemadaman listrik di wilayah lainnya termasuk Jawa Barat disebabkan karena gangguan transmisi Sutet 500 kV. Area yang terdampak listrik padam ini antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.
"Jujur kami akui, Tour de Indonesia hanya bisa dilakukan orang yang sangat gila untuk menghidupi kembali balapan ini yang tujuh tahun tidur nyenyak. Tahun lalu sukses, tahun ini harus lebih baik lagi," kata Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto di Sahid Sudirman Centre pada Selasa (6/8).
"Dua hari lalu ada peristiwa pemadaman PLN, kami berharap tidak ada pemadaman lagi saat Tour de Indonesia. Mulai hari ini atau paling telat besok, saya akan kirim surat ke beberapa operator komunikasi agar ada peningkatan bandwidth (kapasitas internet)," katanya menambahkan.
 Tour de Indonesia 2018. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/18) |
Adapun rute Tour de Indonesia terdiri dari lima tahap mulai dari Borobudur hingga Batur Geopark. Total jarak balapan tersebut adalah 825,2 kilometer dengan partisipasi dari 26 negara.
Senada dengan Gatot, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan pemadaman listrik tersebut cukup membuat masyarakat Indonesia kaget.
"Masyarakat juga responsif tehadap mati lampu dadakan dan cukup lama. Kalau itu terjadi saat balapan, saya kira itu akan sangat mengganggu balapan dan citra Indonesia kepada dunia," ucap Okto.
"Jadi harus dijaga sama-sama. Walaupun balapan berlangsung pada siang hari, tapi ada layanan streaming yang membutuhkan listrik."
Hubungan arus listrik dengan gelaran Tour de Indonesia cukup vital. Saat ini, Tour de Indonesia termasuk dalam klasifikasi balap 2.1. Okto menyampaikan kesuksesan ajang tersebut dapat membuat Tour de Indonesia naik kelas menjadi 2.HC (
hors class).
"Standar yang harus ditingkatkan macam-macam. Artinya dari mulai pelayanan, pelaksanaan, peliputan, dan tim yang diundang. Kami masih bercita-cita untuk bisa memiliki tour dengan klasifikasi 2.HC seperti Tour de Langkawi [Malaysia]," ujar Okto.
"Kita lihat dalam pelaksanaan tahun ini. Kalau kami bisa melaksanakan dengan sukses, kami akan berupaya untuk meningkatkan menjadi 2.HC. Tapi kalau tidak, tahun depan kami pertahankan 2.1."
Berikut ini rute balapan Tour de Indonesia 2019:Stage 1: Borobudur - Ngawi (178 kilometer)
Stage 2: Madiun - Batu (157,7 kilometer)
Stage 3: Batu - Jember (195,9 kilometer)
Stage 4: Jember - Ijen (150 kilometer)
Stage 5: Gilimanuk - Batur Geopark (143,6 kilometer)
Total balapan: 825,2 kilometer
(map/bac)