Manokwari Rusuh, Legenda Timnas Batal Antar Anak Sekolah

CNN Indonesia
Senin, 19 Agu 2019 11:45 WIB
Legenda Timnas Indonesia, Aples Tecuari, turut merasakan dampak dari kerusuhan yang terjadi akibat protes warga di Manokwari, Senin (19/8).
Aples Tecuari ikut merasakan dampak terjadinya demonstrasi warga di Manokwari. (WEDA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda Timnas Indonesia, Aples Tecuari, turut merasakan dampak dari kerusuhan yang terjadi akibat protes warga di Manokwari, Senin (19/8). Aples batal mengantar anak pergi ke sekolah karena peristiwa tersebut.

Aples mengaku sudah pergi menggunakan motor untuk berangkat ke kantor dan mengantar anak sekolah. Namun, ia kemudian memilih kembali ke rumah karena situasi di jalan sudah penuh dengan massa dan sulit bagi kendaraan untuk bisa melewati kerumunan massa.

"Tadi pagi sempat mau kantor sama antar anak sekolah tapi akhirnya balik lagi. Mungkin sudah jalan [menggunakan motor] dua kilometer, terus balik lagi ke rumah," ujar Aples kepada CNNIndonesia.com pada Senin siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini nggak ada sekolah, nggak ada kantor karena tidak ada akses. Bukan diliburkan tapi karena nggak bisa kemana-mana karena semua jalan ditutup."
[Gambas:Video CNN]
Aples tak memungkiri situasi di Manokwari saat ini sudah tidak kondusif. Dari penuturannya pemain Timnas Indonesia era 1990-an itu aksi di kota tempatnya tinggal sudah terjadi sejak pukul setengah tujuh pagi WIT.

"Memang situasinya nggak kondusif lagi karena Manokwari itu kecil. Namun kalau di rumah, keluarga aman, mereka baik-baik saja," ia menuturkan.

Manokwari Rusuh, Legenda Indonesia Batal Antar Anak Sekolah
Mantan pemain Pelita Jaya itu pun mengungkapkan sempat ikut dalam demonstrasi yang dilakukan warga Manokwari. Ia merasa terpanggil karena adanya ucapan rasial yang melecehkan orang-orang Papua saat terjadinya pengepungan yang dilakukan salah satu organisasi massa. 

"Abang tadi ikut demo dan situasinya di sini sudah tidak bagus. Adanya aksi rasial, merasa dilecehkan dan hal itu yang membuat akhirnya terjadi seperti ini," kata Aples.

"Polisi ada tapi sebatas mengamankan saja karena massa sudah banyak. Mereka hanya menjaga saja."

Situasi keamanan di Manokwari hingga saat ini masih mencekam. Terjadinya aksi pembakaran oleh massa di berbagai titik dan sejumlah akses jalan di ibu kota Provinsi Papua Barat ditutup sejak Senin. (jal/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER