Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menargetkan lima kali menggelar
Formula E di Jakarta mengingat besarnya investasi yang akan dikeluarkan.
Anies menjelaskan perhelatan dilakukan menyusul biaya komitmen yang akan dibayarkan Jakarta. Biaya yang sudah dibayar harus digunakan secara optimal agar tidak merugi.
"Di Arab Saudi mereka bisa gelar 10 kali. Di kita mungkin enggak 10 tapi 5 kali targetnya," kata Anies di DPRD DKI Jakarta, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi
commitment fee itu per tahun. Nah, bila kita bisa mendapatkan lima tahun maka investasi kita yang kita lakukan tidak terbuang karena bukan hanya sekali event," jelas Anies.
Foto: Sam Bloxham/LAT/Formula E Rio Haryanto pernah terjun di Formula E 2017. |
Adapun perputaran uang yang sempat diproyeksikan DKI bisa mencapai Rp1,2 triliun.
"Kalau kita hanya menyelenggarakan satu kali maka semua investasi yang kita lakukan satu tahun selesai. Kalau kita bisa menyelenggarakan berkali-kali maka investasi kita bisa digunakan berkali-kali," lanjut dia.
Sebelumnya, DKI Jakarta sudah mengajukan anggaran terkait perhelatan Formula E. Di antaranya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga DKI sebesar Rp360 miliar di dalam RAPBD Perubahan DKI 2019.
Angka ini merupakan dana komitmen untuk penyelenggara Formula E. Kemudian DKI juga baru-baru ini mengusulkan anggaran sekitar Rp934 miliar untuk persiapan dan asuransi, serta Rp600 juta untuk penyelenggaraan pra event.
Selanjutnya ada dana Rp305 miliar yang diajukan PT Jakarta Propertindo di KUAPPAS 2020. Rincian dari anggaran itu ialah Pre FS dan R&D, Civil Works dan perbaikan jalan raya, Dinding dan Pagar serta pembangunan lainnya. Namun angka ini masih dibahas di Rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta.
(ctr/jun)