Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Timnas Indonesia U-18,
Fakhri Husaini, berharap
Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri tidak tinggi hati setelah mendapat panggilan berlatih bersama
Timnas Indonesia senior di bawah asuhan
Simon McMenemy.
Bagus menjadi satu-satunya pemain dari level kelompok usia 18 tahun yang dipanggil Simon untuk ikut berlatih bersama skuat senior Merah Putih. Panggilan tersebut sebagai bentuk apresiasi Simon yang menilai dia tampil bagus dalam Piala AFF U-18 di Vietnam beberapa waktu lalu.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia U-18, Fakhri tidak memungkiri kalau dia senang ada salah satu anak didiknya dipanggil untuk ikut latihan bersama skuat senior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan tetapi buat saya, kami main sebagai layaknya tim. Tidak ada satu pemain pun yang jadi bintang, tentu dia [McMenemy] punya alasan sendiri [memanggil Bagus]. Sebenarnya kalau soal penampilan, ada beberapa pemain lagi yang bagus seperti [Rizky] Ridho, Beckham [Putra Nugraha], Brylian [Negiehta Dwiki Aldama], David [Maulana]," ucap Fakhri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/8).
"Alasan itu hanya Simon yang tahu. Buat saya, Bagus bukan satu-satunya yang menonjol. Saya sudah bicara dengan Bagus, dan mengatakan pemanggilan ini tidak lantas membuat dia dapat tempat istimewa di Timnas Indonesia U-18," lanjutnya.
 Bagus Kahfi ikut latihan bersama Timnas Indonesia senior. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Fakhri menegaskan bakal tetap memperlakukan Bagus sama dengan pemain Timnas Indonesia U-18 yang lain ketika pemusatan latihan kembali digelar pada 29 Agustus 2019 untuk persiapan uji coba pertama lawan Iran pada 4 September.
[Gambas:Video CNN]Skuat Fakhri kemudian akan ke Jakarta untuk melakoni uji coba kedua lawan Iran pada 7 September. Para pemain lalu dipulangkan ke tempat masing-masing pada 8 September, sebelum kembali dikumpulkan lagi pada 22 September untuk Kualifikasi Piala Asia U-18.
Lebih lanjut, Fakhri berharap Bagus bisa belajar banyak dengan pemain senior.
"Tentu dia [Bagus] akan banyak dapat pengalaman dari pemain senior, tetapi dia adalah pemain U-18. Perlu kerja lebih keras lagi. Di tim saya tidak ada 'Egy [Maulana Vikri]' atau 'Evan Dimas', kami main layaknya sebuah tim," kata dia.
"Saya berharap Bagus paham betul, saya kira dia tahu siapa saya. Bintang itu hanya ada di langit," sambungnya.
Fakhri juga menilai Bagus lebih tepat diundang latihan skuat Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-23 ketimbang Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy.
"Sebenarnya lebih tepat kalau Bagus itu lompatnya ke U-22, jenjangnya harusnya seperti itu. Setingkat diatas [U-18] lebih layak," tegas Fakhri.
"Kalau saya mau panggil pemain, tidak mungkin saya memanggil U-14. Saya akan panggil U-16, itu akan lebih tepat. Tapi buat saya, [pemanggilan Bagus ke tim senior] tak ada pengaruhnya sedikitpun."
(map/har)