Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (
PP PBSI)
Wiranto akan memilih mundur dari jabatannya jika pembibitan atlet badminton berhenti.
Pernyataan itu diungkapkan Wiranto untuk menyikapi polemik dihentikannya audisi umum PB Djarum mulai 2020. Keputusan itu diambil Djarum Foundation setelah adanya tuduhan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa audisi PB Djarum mengandung eksploitasi anak.
"Belum-belum sudah ada kecurigaan dan kesalahpahaman, pasti tidak ketemu. Kalau pembibitan ini berhenti, saya mundur saja dari Ketua Umum PBSI. Kalau [pencarian bibit] dipermasalahkan, selesai masa depan bulutangkis Indonesia," kata Wiranto pada konferensi pers Indonesia Masters 100 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto berencana memfasilitasi mediasi antara KPAI dan PB Djarum untuk mencari solusi terbaik dalam waktu dekat. Namun, ia tidak menyebut secara pasti kapan mediasi itu bakal digelar.
 PB Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi umum mulai 2020. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman) |
Wiranto mengatakan badminton merupakan harapan prestasi Indonesia yang membanggakan di kancah internasional. Jika pencarian bibit atlet seperti audisi PB Djarum dihentikan, Wiranto meyakini lima tahun ke depan prestasi bulutangkis Indonesia akan terpuruk.
"Kalau talenta banyak tapi tidak ditemukan, tidak dijaring oleh pencarian bakat, ya jadi juara kampung saja terus. Jadi jangan kita menyepelekan pencarian bibit, ini jangan diganggu," ucap Wiranto yang juga menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Salah satu solusi yang diungkap Wiranto untuk menyelesaikan kemelut antara KPAI dan PB Djarum yakni dengan sama-sama mengerti akan pemahaman dalam pencarian bibit atlet badminton. Wiranto juga meminta agar penyelesaian permasalahan ini tidak dibuat secara prematur.
"Ada jalan keluar, nanti PB Djarum kami ajak bicara. Secepatnya ini kami selesaikan karena bulutangkis satu-satunya harapan kehormatan kita," ucap Wiranto.
[Gambas:Video CNN] (har/ttf/har)