Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang
MotoGP Aragon 2019, Minggu (22/9), pebalap Repsol Honda
Marc Marquez diklaim sempat tidak bisa tidur karena insiden yang melibatkan
Valentino Rossi di MotoGP San Marino, akhir pekan lalu.
Marquez meraih kemenangan di MotoGP San Marino dengan mengalahkan pebalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo. Kemenangan itu diraih Marquez setelah termotivasi insiden cekcok dengan Rossi pada babak kualifikasi.
Pengamat MotoGP Carlo Pernat yakin jika insiden dengan Rossi tidak terjadi Marquez akan kalah kali ketiga beruntun. Sebelumnya Marquez kalah dari Andrea Dovizioso di MotoGP Austria dan kalah dari Alex Rins di MotoGP Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika insiden dengan Rossi tidak terjadi, Marquez akan kalah di MotoGP kali ketiga beruntun, finis kedua di belakang Quartararo. Setelah insiden di babak kualifikasi Marquez ingin merespons dengan aksi di sirkuit dan membuktikannya. Dia sangat emosi dengan insiden itu," ujar Pernat melalui
GP One.
 Marc Marquez dan Valentino Rossi nyaris bertabrakan di babak kualifikasi MotoGP San Marino. (Marco Bertorello / AFP) |
Pernat bahkan mengklaim Marquez tidak bisa tidur jelang balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano karena insiden dengan Rossi.
"Marquez marah. Malam sebelum balapan dia tidak bisa tidur. Di hari Minggu dia kembali ke trek dan meraih kemenangan," ujar Pernat yang saat ini berstatus sebagai manajer Andrea Iannone.
Dalam wawancara dengan GP One, Pernat juga memuji penampilan Rossi. Meski gagal meraih podium setelah finis di posisi keempat, The Doctor dianggap Pernat tampil luar biasa di MotoGP San Marino.
[Gambas:Video CNN]"Saya ingin memberi medali emas kepada Rossi setelah finis di posisi keempat. Rossi bisa bersaing meraih kemenangan melawan pebalap-pebalap muda yang bisa saja menjadi anaknya," ucap Pernat.
Live streaming MotoGP Aragon 2019, Minggu (22/9), bisa disaksikan di CNNIndonesia.com. Sementara siaran langsung dapat disaksikan di Trans7.
(har/bac)