Jakarta, CNN Indonesia -- Atlet badminton Indonesia
Leo Rolly Carnando membeberkan rahasia stamina saat bermain di dua sektor dalam
Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Rusia.
Dalam ajang tersebut, Leo meraih satu medali emas dari ganda putra dan satu medali perak dari ganda campuran.
Gelar Leo makin bertambah dengan medali emas yang diraih di nomor beregu. Catatan tersebut membuat laki-laki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, itu sebagai pemain Indonesia yang paling banyak mendapat medali di ajang itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai rahasia bisa tampil prima hingga babak final di dua nomor tersebut, atlet berusia 18 tahun ini menjawab singkat.
"Sama seperti biasanya saja, latihan. Jaga makan dan tidur. Bermain dengan santai saja, pola pikir dijaga dengan benar," kata Leo kepada para awak media di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Selasa (15/10) malam.
 Indonesia menorehkan sejumlah rekor apik di Kejuaraan Dunia Badminton Junior. (CNN Indonesia/ M Arby Rahmat) |
Meski tampil impresif di dua nomor, namun di masa mendatang Leo memperkirakan akan fokus ke satu nomor pertandingan saja.
[Gambas:Video CNN]"Mungkin nanti senior akan bermain di sektor ganda putra," ucap Leo.
Sejumlah rekor impresif dibuat tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2019. Selain menjuarai Piala Suhandinata untuk kali pertama, Indonesia juga memenangi medali emas di nomor gnda putra untuk kali pertama setelah 1992 melalui pencapaian Leo Rolly Carnando/Daniel Thamrin.
Tim Indonesia memenangi Piala Suhandinata setelah mengalahkan China dengan skor 3-1 di final. Trofi Piala Suhandinata pertama kali diperebutkan pada edisi Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2009 di Malaysia.
"Mungkin prestasi yang dicapai di junior menjadi harapan untuk bulutangkis di tingkat senior mendatang. Mereka harus berlatih lagi, terus genjot berlatih dengan keras," ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
(map/sry)