Jakarta, CNN Indonesia -- Pertandingan pekan terakhir fase reguler
Liga 2 2019 ditandai dengan kericuhan suporter dalam laga antara PSIM Yogyakarta dan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10).
Situasi di dalam stadion memanas menjelang akhir laga. Kedua tim bermain dengan tensi tinggi. Pelanggaran dan keributan antar pemain mewarnai laga kedua klub di Grup Timur.
Beberapa suporter yang berada di tribune penonton kemudian terpancing dan turun ke tengah lapangan. Kondisi yang tidak kondusif membuat wasit menghentikan pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Armaini di Stadion Mandala Krida mengatakan di pengujung pertandingan beberapa oknum suporter berupaya melampiaskan kemarahan mereka kepada para pemain Persis Solo. Namun, kepolisian dengan sigap sukses mengamankan dan mengevakuasi tim tamu.
 Mobil polisi yang diparkir di luar Stadion Mandala Krida hancur. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama) |
"Kita prioritas mengevakuasi pemain Persis. Nah, bisa kita evakuasi, marah pula mereka (oknum suporter) sama polisi," ujar Armaini dikutip dari Antara.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim tamu. Tiga gol Laskar Samber Nyawa dicetak Hapidin, Slamet Budiono, dan Nanang Asripin. Sementara Christian Gonzales memborong dua gol Laskar Mataram.
[Gambas:Video CNN]Baik Persis dan PSIM tidak ada yang mendapat tiket ke fase delapan besar Liga 2 2019 karena berada di luar posisi empat besar Grup Timur. Persis menempati peringkat kelima dan PSIM menduduki posisi ketujuh.
Empat kesebelasan dari Grup Timur yang akan melanjutkan perebutan tiket promosi ke Liga 1 dalam babak delapan besar adalah Persik Kediri, Persewar Waropen, Martapura FC, dan Mitra Kukar. Sementara empat klub dari Grup Barat yang melaju ke fase delapan besar adalah Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan.
(nva)