Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain
Persis Solo, Muchamad Sulthon mengaku pemain
PSIM Yogyakarta Achmad
Hisyam Tolle, belum meminta maaf terkait insiden di Stadion Mandala Krida, Senin (21/10).
"Sejauh ini belum ada yang menghubungi. Belum ada [yang meminta maaf]," ujar Sulthon kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (22/10).
Sulthon dipukul dan ditendang oleh Tolle dalam laga laga lanjutan
Liga 2 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tolle menerima kartu kuning kedua dari wasit Zetman Pangaribuan jelang akhir babak kedua. Bek PSIM itu diusir wasit karena memukul Sulthon.
Seperti belum puas, Tolle yang masih emosi lantas menendang Shulton yang mengenai bagian punggung pemain Laskar Samber Nyawa tersebut. Aksi tak terpuji itu pun membuat Tolle terancam sanksi berat dari Komisi Disiplin PSSI.
[Gambas:Video CNN]Selain memukul dan menendang Sulthon, Tolle juga mengintimidasi dan memnita seorang jurnalis untuk menghapus aksi tendangan anarkisnya itu.
"Saya enggak tahu tiba-tiba dipukul sama Tolle, mungkin dia berpikir saya memperlambat waktu. Wajah bagian kiri saya ada memar. Habis dikartu merah mungkin dia menunggu saya. Pas ditendang kena bagian punggung," kata Sulthon.
Sulthon mengaku heran dengan aksi anarkis Tolle dalam laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Persis. Sulthon menilai seharusnya setiap pemain bisa meredam emosi walau pertandingan berlangsung dalam tensi tinggi.
Sulthon pun berharap ke depan Tolle bisa menjaga emosi saat bertanding. Dalam pengamatan Sulthon tidak pantas sesama pemain memiliki niatan untuk mencederai pemain lain dalam sebuah pertandingan.
"Meskipun tensi tinggi mestinya kan nggak seperti itu. Saya pribadi enggak berharap begitu banyak atau menunggu permintaan maaf dari siapapun. Pesan saya hanya emosinya dijaga, tidak etis sesama pemain ingin melukai atau mencederai," katanya.
Soal kemungkinan sanksi yang bakal didapat Tolle, Sulthon enggan berspekulasi. Ia merasa soal durasi sanksi sudah menjadi ranah dari Komisi Disiplin PSSI.
"PSSI kan punya aturan sendiri, PSSI juga yang menentukan," tukasnya.
(jal/sry)