Jakarta, CNN Indonesia --
PSSI bakal menggelar
Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) baru untuk periode 2019-2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11).
KLB tersebut akan diikuti 86 pemilik suara yang terdiri dari 34 perwakilan Asosiasi Provinsi, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3 hasil dari kompetisi 2018, Federasi Futsal Indonesia, dan Asosiasi Sepak Bola Putri.
Berikut profil singkat beserta visi dan misi calon Ketua PSSI 2019-2013 dihimpun redaksi CNNIndonesia.com:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1.Arif Putra WicaksonoArif Wicaksono dikenal sebagai seorang promotor sepak bola. Arif pernah ikut dalam bursa bakal calon Ketua Umum PSSI di Kongres Pemilihan 2016 sebelum langkahnya terjegal persyaratan minimal harus lima tahun punya pengalaman mengurusi sepak bola Indonesia.
 Arif Putra Wicaksono turut masuk bursa calon ketum PSSI periode 2019-2023. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Melalui Nine Sport Inc, Arif berhasil mendatangkan banyak tim-tim top sepak bola dunia ke Indonesia. Mulai dari AS Roma, Juventus, Ajax Amsterdam, Espanyol, sampai Timnas Belanda.
Kali ini, Arif mempunyai visi misi untuk mengubah
fans club menjadi unit bisnis. Ia juga berjanji untuk menjalin kerja sama dengan klub Eropa sebagai '
sister club' di Indonesia dan penggunaan VAR untuk kompetisi 2020.
[Gambas:Video CNN]2.Aven S. HineloNama Aven Hinelo dikenal sebagai Manajer Merdeka FC pada 2008. Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Persigo Gorontalo 2011.
Jika terpilih sebagai Ketua PSSI, Aven berjanji untuk meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026, meloloskan Indonesia ke semifinal Piala Asia dan jadi juara SEA Games. Ia juga berjanji untuk merestrukturisasi tata kelola kompetisi agar lebih profesional yang berorientasi pada prestasi Timnas Indonesia.
3.Benny ErwinBenny Erwin dikenal sebagai salah satu pengurus di Persija Jakarta. Ia pernah berada di tubuh PSSI periode 2016-2020. Ia juga pernah menjadi Sekjen di Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta 2017-2018.
Benny menyebut berniat maju sebagai Ketua PSSI untuk memperbaiki dan memajukan PSSI serta menghadirkan prestasi untuk sepak bola Indonesia. Ia berencana membangun industri sepak bola Indonesia menuju prestasi dunia dengan semangat kebersamaan, profesional dan integritas.
4. Bernhard LimbongBernhard Limbong adalah seorang Brigadir Jenderal TNI AD. Ia juga merupakan mantan anggota Exco PSSI periode 2007-2011. Selain itu ia juga pernah menjadi bagian dari tim Satgas Anti Suap PSSI 2012.
Dalam pencalonannya kali ini, Bernhard membawa visi-misi untuk meningkatkan kualitas pemain di Papua. Ia juga berjanji untuk memperbanyak lapangan yang bisa dipakai Timnas Indonesia serta memperbaiki kompetisi sepak bola Indonesia.
5.Fary Djemy FrancisFary Djemy merupakan politikus Partai Gerindra yang pernah duduk di Komisi V DPR RI pada 2009-2014. Di kepengurusan PSSI era Edy Rahmayadi, Fary merupakan Ketua Departement Sport Intelligent PSSI periode 2016-2020.
Fary mengungkapkan hal pertama yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai Ketua PSSI lima tahun mendatang adalah membangun sepak bola usia dini dan
home base academy sepak bola di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
6.Mochamad Iriawan (Iwan Bule) Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa disapa Iwan Bule merupakan perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional. Selama karier kepolisian, ia lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Di lingkup sepak bola, Iwan Bule masuk dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), badan hukum yang menaungi Maung Bandung sejak 2009 sampai sekarang.
Maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI, Iwan Bule menggandeng perwira tinggi TNI-AD, Cucu Sumantri. Cucu disebut cukup lama berkecimpung dalam dunia sepak bola Indonesia, mulai dari pembina PSDS Deli Serdang, pengurus sepakbola di Cimahi dan terakhir di PSMS Medan.
 Rahim Soekasah termasuk sosok yang termasuk 'orang lama' di sepak bola Indonesia. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
7.Rahim SoekasahRahim Soekasah bukan nama baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia pernah sukses menjadi manajer Pelita Jaya yang berhasil meraih empat gelar juara Galatama di era 1990 sampai 2000-an.
Sukses di Pelita Jaya juga mengantarkan Rahim Soekasah dipercaya menjadi manajer Timnas Indonesia U-23 pada 2006 dan Ketua Badan Tim Nasional pada 2009. Tak hanya itu, ia juga masih menjabat sebagai Chairman Brisbane Roar, klub sepak bola di Australia.
Kedekatan Rahim dengan sejumlah pengurus klub di Indonesia juga sudah dibangun sejak ia tergabung dengan KPSI. Ia terpilih sebagai Waketum PSSI versi KPSI, mendampingi La Nyalla sebagai Ketua PSSI pada 2012 lalu.
8.Sarman El-HakimSarman El-Hakim merupakan penggiat sepak bola yang sering berkeliling dunia. Ia pernah maju menjadi bakal calon Ketum PSSI 2016-2020 dan 2016-2020, namun ia gagal di kedua pemilihan tersebut.
[Gambas:Video CNN]Kini di kali ketiga pencalonannya sebagai Ketua PSSI, Sarman mengusung visi-misi untuk menjadikan suporter sebagai jantung sepak bola Indonesia. Ia juga berkeinginan untuk mengembalikan sepak bola kepada rakyat sebagai sebuah hiburan yang mendidik.
9.Vijaya FitriyasaVijaya merupakan sosok baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia adalah pemilik dari Jakarta United, klub yang tampil di kompetisi Liga 3 DKI Jakarta. Ia juga menjadi pemilik mayoritas saham di Persis Solo yang jumlahnya mencapai 70 persen.
Maju sebagai calon Ketua PSSI, Vijaya bakal menjadikan PSSI sebagai organisasi profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Menjadikan sepak bola Indonesia, khususnya kompetisi bola di Indonesia sebagai industri.
Dari sisi Timnas Indonesia, Vijaya berjanji untuk meningkatkan kualitas dan mutu Timnas Indonesia yang diawali dengan perbaikan dari sisi kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2.
10.Yesayas OktavianusYesayas adalah mantan wartawan yang juga pernah menjadi tim perumus Dewan Sepak Bola Nasional pada 2010. Ia juga tercatat sebagai anggota Komite Normalisasi PSSI 2011.
Jika menjadi Ketua Umum PSSI, Yesayas berjanji bakal bersinergi dengan pemerintah sesuai perintah yang tertulis pada Instruksi Presiden No.3 Tahun 2019. Ia juga bakal memberdayakan pembinaan usia muda dan menjalankan
sport science untuk mendapatkan timnas berkualitas dan berprestasi di kancah internasional.