Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan kelompok suporter
Persebaya Surabaya, Bonek, marah menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang menyebut Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) bau sampah dan tak layak jadi venue
Piala Dunia U-20 2021.
PSSI sebelumnya memasukkan GBT sebagai satu dari 10 stadion yang akan menjadi venue Piala Dunia U-20. Stadion berkapasitas 55 ribu orang itu sempat mengalami perusakan di sejumlah bagian lantaran kerusuhan yang dilakukan para oknum Bonek usai Persebaya dikalahkan PSS Sleman 2-3 di Stadion GBT, Selasa (29/10).
"GBT ditunjuk oleh PSSI sudah melalui proses pertimbangan matang dan uji kelayakan sebagai salah satu dari 10 stadion yang digunakan pada Piala Dunia U 20," kata Asmuni dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, lanjut dia sudah beberapa kali GBT digunakan untuk sejumlah pertandingan baik skala nasional maupun internasional. Namun, lanjut dia semenjak itu tidak ada persoalan bau sampah yang mengganggu pada saat pertandingan.
"Meskipun ada bau sampah karena lokasi TPA Benowo berdekatan dengan GBT, Pemkot selama ini sudah bisa mengantisipasinya," sebutnya.
Sebelumnya, Khofifah melakukan kunjungan dan menyatakan GBT kurang layak jadi venue Piala Dunia U-20 karena aroma sampah yang tercium.
"Saya sudah ke GBT. Kalau sore, kena angin suka aroma sampah.
Engko nek [nanti kalau] pas FIFA visit ke sana terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/11).
 Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut Stadion GBT bau sampah. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono) |
Khofifah lantas mengusulkan Stadion Kanjuruhan sebagai venue alternatif menggantikan GBT untuk menggelar Piala Dunia U-20 2021.
"Makanya kita menyampaikan opsi lain. Pokoknya Jatim harus ada yang dijadikan venue. Kami ajukan Stadion Kanjuruhan, Malang," ujarnya.
Judul berita ini telah mengalami perubahan dari: 'Bonek Marah Gubernur Jatim Sebut GBT Bau Sampah' menjadi 'Bonek Sesalkan Gubernur Jatim Sebut GBT Bau Sampah' karena tak ada redaksi kata marah dalam artikel yang dikutip dari Antara.[Gambas:Video CNN]
(ant)