Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain
Barcelona mengalami stres selama empat bulan setelah kalah 0-4 dari
Liverpool di leg kedua babak semifinal
Liga Champions musim lalu di Stadion Anfield.
Barcelona gagal melangkah ke final Liga Champions 2018/2019 setelah kalah agregat 3-4 dari Liverpool. Sempat menang 3-0 di leg pertama semifinal, Blaugrana justru kalah 0-4 di leg kedua, 8 Mei 2019.
Skuat Barcelona sempat mengakui efek dari kekalahan menyakitkan tersebut. Tetapi menurut sejumlah laporan dari media Spanyol dikutip dari
Mirror, mental tim asuhan Ernesto Valverde masih merasa rapuh sampai dengan saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pemberitaan Sport Witness, beberapa pemain Barcelona disebut 'lumpuh' selama empat bulan usai kekalahan paling traumatis dalam sejarah klub.
Perekrutan Antoine Griezmann oleh juara bertahan Liga Spanyol itu juga diklaim sebagai faktor dari sindrom Anfield.
 Kekalahan 1-3 Barcelona dari Levante disebut sebagai salah satu efek kegagalan menang atas Liverpool. (AP Photo/Alberto Saiz) |
Efek terbaru yang dirasakan Barcelona adalah kekalahan 1-3 dari Levante pada akhir pekan lalu. Pemberitaan di Spanyol menuturkan, kekalahan itu karena tekanan dari keterpurukan di Liverpool.
[Gambas:Video CNN]Kekalahan 0-4 dari Liverpool bermula dari gol striker Divock Origi pada menit ketujuh. Gelandang Georginio Wijnaldum menambah keunggulan The Reds di menit ke-56.
Wijnaldum memperlebar skor untuk Liverpool menjadi 3-0 di menit ke-56. Gol kedua Wijnaldum itu membuat agregat kedua tim imbang 3-3. Dalam kondisi tersebut Barcelona masih memiliki kesempatan untuk bisa lolos ke final jika menang di babak tambahan atau penalti.
Tetapi, gol Origi di menit ke-79 hasil umpan spektakuler Trent Alexander-Arnold dari sepak pojok memupuskan harapan Barcelona. Liverpool menang 4-0 sekaligus menjadikan agregat 4-3 untuk Jordan Henderson dan kawan-kawan.
(sry/jun/jun)