Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih asal Korea Selatan
Shin Tae Yong memberikan banyak persyaratan untuk pemain yang ingin masuk
Timnas Indonesia.
Tae Yong memastikan tidak akan pernah memanggil pemain yang egois dan tidak punya mental untuk mengorbankan diri buat tim Merah Putih.
"Timnas senior ada belasan pemain naturalisasi, tetapi untuk saya sama saja [mereka] pemain Indonesia. Tidak akan terpilih jika main egois, tidak ada hati, pikiran, mental mengorbankan diri untuk Indonesia," ujar Tae Yong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pemain ada mental pengorbanan diri bisa terpilih dan harus ada semangat juang untuk diri sendiri," ia melanjutkan.
 Shin Tae Yong tidak ingin ada pemain egois di Timnas Indonesia. (ANTARA FOTO ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya) |
Terkait postur pemain Indonesia yang tidak tinggi menjulang, Tae Yong meyakini bukan masalah besar. Pelatih berusia 50 itu pun coba mencontohkan hal tersebut dengan kemenangan timnas Korsel atas Jerman di penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Taegeuk Warriors yang kalah dari segi postur di luar dugaan bisa menang dengan skor meyakinkan 2-0.
[Gambas:Video CNN] "Alasan Korsel bisa menang lawan Jerman karena sebelumnya sudah menganalisis kekuatan Jerman. Semua analisis dikombinasikan. Jadi kenapa kami bisa menang lawan Jerman, timnas Indonesia juga pasti bisa," ucapnya.
Tae Yong dikontrak oleh PSSI selama empat tahun ke depan atau hingga 2023 mendatang. Mantan pelatih Seongnam FC itu akan fokus menangani Timnas Indonesia senior dan U-20 yang akan tampil di Piala Dunia tahun 2021.
"Dia akan melatih Timnas Indonesia senior dan U-20. Namun, dia juga ingin memantau perkembangan timnas level usia seperti U-22 dan U-16. Seperti menjadi manajer lah untuk di U-19 dan U-22," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Kehadiran Tae Yong membuat ia jadi pelatih asing asal Asia kedua yang menangani Timnas Indonesia setelah Choo Seng Quee tahun 1950-an. Tae Yong juga jadi pelatih Asia Timur keenam yang menangani timnas senior di kawasan Asia Tenggara.
Tae Yong mengikuti jejak Park Hang Seo (Vietnam), Tatsuma Yoshida (Singapura), Norio Tsukitate (Timor Leste), Keisuke Honda (Kamboja), dan Akira Nishino (Thailand).
(ttf/jal)