Jakarta, CNN Indonesia -- Tunggal putri Spanyol,
Carolina Marin, mengenang memori buruk dihantam cedera serius di final
Indonesia Masters tahun lalu.
Tahun lalu, Marin berhasil melaju ke final Indonesia Masters 2019 menghadapi pebulutangkis India, Saina Nehwal. Namun, ketika unggul 10-4 di gim pertama, ia mengalami cedera ACL (anterior cruciate ligament) di kaki kanannya.
Kini, Marin berhasil melaju ke babak kedua dan berhasrat raih juara Indonesia Masters 2020 untuk membalaskan kegagalan edisi tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perasaan saya senang karena bisa kembali ke sini, setelah apa yang terjadi tahun lalu. Ya, saya merasa cukup terkejut kepada diri saya sendiri karena saya tidak takut untuk kembali bermain di sini," kata Marin usai mengalahkan Nitchaon Jindapol di babak pertama, Rabu (15/1).
"Target saya untuk menjadi juara di sini. Saya rasa ini adalah sesuatu yang saya inginkan sejak tahun lalu, ketika saya dibekap cedera. Jadi saya pikir bagus untuk saya apabila saya bisa membuktikan bahwa saya sudah kembali dan memberikan penampilan terbaik. Untuk memberi tahu bahwa saya sudah siap menghadapi apapun," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]Buat Marin, bukan hal mudah untuk kembali tampil usai cedera yang membuatnya beristirahat selama enam bulan. Bahkan Marin sempat berpikir kariernya selesai usai cederanya tersebut.
"Tapi setelah itu saya berpikir mungkin masih ada cara lain untuk bisa kembali Saya ingin bisa memenangkan Olimpiade [2020]. Saat saya bangun tidur setiap hari, saya berpikir saya ingin meraih medali emas di Tokyo. Jadi saya harus bekerja lebih keras dari pada pemain-pemain lainnya. Seperti yang kalian lihat, saya sudah kembali sejak September kemarin dan sekarang saya siap untuk menghadapi siapapun," terangnya.
Marin mengatakan sempat merasa gugup saat memulai pertandingannya bersama Jindapol. Alhasil, ia memberikan Jindapol poin dengan cukup mudah.
Namun, ia mengaku langsung mengembalikan fokusnya pada permainan. Dukungan penonton yang hadir di Istora Senayan juga membantunya mengembalikan rasa percaya diri untuk menampilkan permainan terbaik.
 Carolina Marin cedera di final Indonesia Masters 2019. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman) |
"Saya tidak takut karena saya cinta untuk bermain di sini, saya cinta Indonesia. Saya cinta para penonton di venue, karena di sini saya punya sangat banyak penggemar, mereka membuat saya seperti di rumah. Mereka membuat saya merasa hangat saat sedang bermain," ujarnya.
Di babak kedua Indonesia Masters 2020, Marin bakal bertemu dengan unggulan ketiga asal Jepang, Nozomi Okuhara. Keduanya punya catatan head to head yang sama, yakni sama-sama tujuh kemenangan dari 14 kali pertemuan.
Marin memenangkan pertemuan terakhirnya dengan Okuhara di Prancis Open 2019 lewat dua gim langsung, 21-18 dan 21-17.
"Besok saya akan menghadapi Okuhara. Jadi saya akan lakukan yang terbaik. Saya ingin memenangkan laga besok (Kamis 16/1)," sebut Marin.
(ttf/jun)