Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran
Jose Mourinho di kursi pelatih
Tottenham Hotspur tak lantas berjalan mulus. Berikut tiga alasan mengapa karier juru latih asal Portugal itu jeblok di tim London Utara.
Perekrutan Mourinho usai pemecatan Mauricio Pochettino diprediksi sebagai kesalahan terbesar dari sang ketua, Daniel Levy. Sebab, pelatih berjuluk Special One itu gagal membangkitkan gairah Harry Kane dkk.
Spurs hanya mampu meraih satu kemenangan dari lima pertandingan terakhir di Premier League. Hasil ini di luar ekspektasi manajemen yang berharap prestasi mereka bangkit di tangan Mou.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tiga alasan Tottenham makin jeblok di bawah kendali Mourinho:
1. Pembatasan Gaji
Pembatasan gaji yang ketat semula bukan jadi sumber masalah. Faktanya, The Lilywhites konsisten finis di empat besar Liga Inggris dan melaju ke final Liga Champions 2018/2019.
Lambat laun, kebijakan ini justru menjadi bom waktu. Para pemain kunci seperti Christian Eriksen, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, dan Danny Rose tampak kecewa. Sementara Kieran Trippier lebih dulu angkat kaki dan memutuskan pindah ke Atletico Madrid.
[Gambas:Video CNN]Eriksen yang tampil cemerlang musim lalu malah meredup karena gagal hengkang. Baru-baru ini, gelandang asal Denmark itu dikabarkan telah sepakat gabung Inter Milan di bursa transfer Januari.
2. Filosofi Kontras Mourinho dan PochettinoHal ini bisa dibilang sebagai persoalan paling jelas terjadi di skuat Tottenham. Skuat Tottenham saat ini dihuni para pemain pilihan Pochettino sehingga mereka sulit keluar dari karakter permainan sang pelatih Argentina tersebut.
The Lilywhites di bawah Mourinho seperti kehilangan identitas. Sektor pertahanan longgar, pemilihan starting XI yang meragukan, dan sering melakukan perubahan bentuk permainan dan sistem.
3. Kedalaman Skuat yang Tak MemadaiBanyak pihak mungkin tak setuju jika Spurs dianggap tak memiliki skuat yang dalam. Terlebih mereka sebelumnya sukses mendapatkan Giovani Lo Celso, Tanguy Ndombele, dan Ryan Sessegnon.
Namun, badai cedera dan sanksi kartu membuktikan bahwa Tottenham tak memiliki skuat yang dalam. Cedera tendon yang menerpa Harry Kane dianggap karena kurang rotasi dan terlalu sering dipaksa bermain
Sejak awal, Mourinho sudah mengambil risiko sulit membeli pemain bintang seperti yang dilakukan saat menangani Chelsea dan Manchester United. Meski jendela transfer terbuka lebar di Januari, Mou kemungkinan tak bisa belanja pemain jor-joran.
(nva)