Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Kepolisian Los Angeles mengaku kesulitan untuk melakukan investigasi kecelakaan helikopter
Kobe Bryant. Pasalnya, banyak fan yang menyerbu lokasi kecelakaan mantan pemain basket
NBA itu di kawasan Calabasas California, Amerika Serikat, Minggu (26/1) waktu setempat.
Kepala Kepolisian Los Angeles, Alex Villanueva, mengatakan proses investigasi kemungkinan membutuhkan waktu hinggap berapa pekan.
Pihak Administrasi Penerbangan Fedaral (FAA) termasuk Komisi Keselamatan Transportasi bakal membantu pihak kepolisian untuk melakukan investigasi. Pihak FAA juga sudah menerbitkan pelarangan terbang dengan radius sekitar 8 kilometer dari lokasi dengan ketinggan 1,5 kilometer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Villanueva mengakatan penyelidikan semakin sulit dilakukan karena lokasi kecelakaan amat dekat dengan area pemukiman.
 Ilustrasi helikopter jenis Sikorsky S-76B yang ditumpangi Kobe Bryant. (AP Photo/Matt Hartman) |
"Ini amat sulit secara logistik karena lokasi kecelakaan itu sendiri memiliki akses yang tidak mudah," ujar Villanueva dikutip dari
CNN.
Berdasarkan laporan dari
CNN, banyak orang dari sekitar lokasi kecelakaan yang mendatangi lokasi kejadian. Akses masuk bagi orang-orang di luar pemukiman itu yang amat sulit juga sedikit menghambat proses investigasi.
"Jika Anda tidak memiliki identitas yang menyebutkan Anda adalah penduduk setempat, Anda tidak akan memiliki akses ke daerah itu," tutur Villanueva.
Kepala Unit Koroner Los Angeles, Dr. Jonathan Lucas, sejumlah anggota tim gerak cepat telah berada di lokasi kecelakaan Kobe.
Lucas mengatakan proses evakuasi di lokasi kecelakaan bakal memakan waktu beberapa hari karena medan lokasi kecelakaan yang amat sulit.
"Prioritas kami setelah evakuasi adalah proses identifikasi dan pemberitahuan kepada pihak keluarga," kata Lucas.
Kobe jadi satu dari total sembilan korban yang meninggal akibat kecelakaan helikopter tersebut. TMZ Sports melansir, helikopter pribadi Kobe sempat berputar-putar di langit.
(bac/ptr)